Dilaporkan oleh Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), bahwa sebanyak 1.709.705 ternak Sudah divaksinasi PMK hewan ternak hingga Rabu (24/08/2022) kemarin. Merujuk pada data Satgas PMK yang dikutip di Jakarta, hewan yang telah divaksinasi terdiri atas 1.613.433 sapi, 26.701 kerbau, 39.414 domba, 16.601 kambing dan 13.556 babi. Selain itu, Satgas juga menyatakan, bahwa PMK telah menyerang hewan ternak di 292 kabupaten/ kota dari 24 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi.
Sampai hari Rabu, ada total 509.799 hewan ternak yang telah terjangkit penyakit tersebut. Adapun rinciannya, terdiri atas 348.259 ekor telah sembuh, 143.453 ekor belum sembuh, 7.000 ekor mati dan 11.087 ekor dipotong dengan syarat tertentu. Sedangkan rincian hewan ternak yang sakit adalah 483.878 sapi, 19.968 kerbau, 1.823 domba, 4.042 kambing dan 88 babi. Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 330.482 sapi, 13.914 kerbau, 1.259 domba, 2.549 kambing dan 55 babi. Kemudian hewan yang masih belum sembuh tercatat ada 135.742 sapi, 5.811 kerbau, 511 domba, 1.351 kambing dan 33 babi.
Cara Mencegah PMK Hewan Ternak Dengan Membatasi Gerak Hewan
Berikutnya, hewan yang dinyatakan mati akibat PMK hewan ternak di seluruh Indonesia, terdiri atas 6.760 sapi, 145 kerbau, 36 domba dan 59 kambing. Penyakit PMK hewan ternak muncul pertama kali di Jawa Timur, yang dikonfirmasi pada 5 Mei 2022. Sedangkan cara mencegah PMK antara lain dengan membatasi gerak hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans, serta melarang pemasukan ternak dari daerah lain. Bukan itu saja, juga dengan ,melakukan karantina secara ketat, manajemen pemeliharaan yang baik, meningkatkan sanitasi, mendisinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.
Sementara itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito, pihaknya menargetkan, vaksinasi PMK hewan ternak tahap awal selesai dilakukan pada pertengahan September 2022. Pada tahap awal, pemerintah mendistribusikan sebanyak 3 juta dosis vaksin PMK yang dibagi ke dalam dua fase.
Yakni sebanyak 800 ribu dosis yang telah didistribusikan dan disuntikkan ke hewan ternak. Lalu fase dua, sebesar 2,2 juta dosis, tengah didistribusikan dan mulai disuntikkan ke hewan ternak. ” Vaksinasi telah dilakukan sebanyak lebih dari 800 ribu vaksin kisaran Juni-Juli 2022. Di Indonesia jumlah kasus baru PMK melandai. Ini memperlihatkan vaksin mampu menekan PMK. ” imbuh Wiku Adisasmito.
Tidak hanya mendatangkan vaksin PMK hewan ternak dari lima perusahaan asing di luar neger saja, namun pemerintah juga menggandeng perusahaan produsen vaksin lokal agar kebutuhan vaksin PMK hewan ternak bisa didapat secara cepat dan mudah untuk dipenuhi.