Agus Gumiwang Sebut Industri 4.0 Bukanlah Menara Gading

Nur Afni

Nusantarasatu.id – Pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hingga saat ini terus berupaya agar Industri Kecil dan Menengah (IKM) terutama di sektor makanan dan minuman (mamin), salah satunya IKM gula palma, mengadopsi teknologi sesuai implementasi Industri 4.0 sepanjang rantai nilai, guna meningkatkan hasil produksi dan pangsa pasar. ” Hal ini menunjukkan bahwa industri 4.0 bukan menara gading, karena siapapun di manapun, kapanpun, dapat bertransformasi dengan teknologi ini. Industri 4.0 memungkinkan teknologi untuk semua. ” ucap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungannya ke IKM produksi gula palma KSU Nira Satria, Banyumas.

Transformasi Digital Tidak Harus Dalam Skala Yang Luar Biasa

Lewat keterangan tertulisnya Agus Gumiwang menambahkan, hal itu sejalan dengan transformasi digital yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo. Disampaikan olehnya, bahwa tidak harus dalam skala besar yang luar biasa, tapi bisa melalui sebuah koperasi di kaki Gunung Slamet. “ Ini memang langkah kecil, tapi bila diorkestrasikan dengan kebijakan, bisa memberi dampak luar biasa. ” tutur Menperin.

Sedangkan terkait produk gula palma dikatakan oleh Agus Gumiwang, merupakan salah satu komoditas unggulan yang dihasilkan oleh IKM. Ekspor produk berbahan dasar nira kelapa/gula aren/gula siwalan itu, mencapai angka 36,5 ribu ton dengan nilai 49,3 juta dolar AS pada tahun 2019. Kemudian mengalami pemeningkatan menjadi 39,4 ribu ton dengan nilai 63,5 juta dolar AS di tahun 2020. Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor utama gula palma di dunia. Disamping pasar ekspor, peluang di dalam negeri juga dinilai sama-sama menjanjikan.

Kemenperin Dukung Transformasi Industri 4.0 Bagi IKM Gula Palma

Sementara itu dalam rangka meningkatkan daya saing gula palma Indonesia di pasar global, khususnya dalam hal efisiensi dan traceability, Kemenperin lewat Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) terus mendukung penerapan transformasi industri 4.0 bagi IKM gula palma. “ Rantai pasok gula palma yang cukup panjang, mulai dari penderes, perajin, hingga eksportir mampu menyerap banyak tenaga kerja, yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan perekonomian di daerah. ” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk menjaga pasar utamanya dari negara pesaing, kualitas gula palma harus diperhatikan dengan baik. Demikian pula dalam proses produksi yang harus efisien dan mudah telusur. Dalam kesempatan ini, Agus Gumiwang juga melakukan dialog dengan KSU Nira Satria yang diketuai oleh Nartam Andrea Nusa.

IKM produsen gula palma ini sudah menerapkan sistem industri 4.0 pada proses produksinya. Upaya penerapan teknologi industri 4.0 di IKM gula palma dilakukan secara bertahap, mulai dari pembangunan sistem informasi, bantuan sarana pendukung dalam penerapan sistem informasi, hingga pendampingan kepada IKM tersebut. ” Meningkatnya produktivitas dan daya saing IKM mamin yang didukung dengan penerapan teknologi menunjukkan bahwa industri 4.0 tidak mengeliminasi lapangan kerja. Di sini, proses pembinaan dan pembelajaran pun berjalan beriringan. ” ungkapnya.

Leave a Comment