Nusantarasatu.id – Disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa pemerintah menerapkan empat strategi untuk atasi penularan Covid-19 varian Omicron. ” Kami di Kemenkes konsisten melakukan empat strategi penanganan Omicron. Pertama adalah protokol kesehatan 3M, kedua surveilans, ketiga vaksinasi, keempat terapeutik atau perawatan. ” terangnya dalam konferensi pers mengenai penanggulangan Covid-19 yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (27/12/2021)
Pada kesempatan tersebut, Budi Gunadi juga menekankan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dalam upaya mencegah penularan virus Covid-19, termasuk varian Omicron. Selain itu, warga masyarakat juga diingatkan oleh Menteri Kesehatan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. ” Disiplin lah gunakan PeduliLindungi. Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk restoran suka lupa pakai. Adalah kewajiban petugas untuk ingatkan, kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin. ” ujarnya.
Masyarakat Dihimbau Tidak Bepergian ke Luar Negeri
Bukan itu saja, dirinya turut menghimbau warga agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kalau tidak ada keperluan mendesak, karena penularan Omicron bermula dari luar negeri. ” Semua orang yang kembali, kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungi lah diri kita, jangan ke luar negeri. ” kata Budi Gunadi.
Lebih jauh ia menambahkan, bila pemerintah memperketat aturan perjalanan serta ketentuan karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri. Hal ini sambungnya, guna meminimalkan risiko penularan Omicron. Sebab menurutnya, 98 persen kasus infeksi Omicron di Indonesia bermula dari pelaku perjalanan dari luar negeri. ” Kalau teman-teman tanya, wah menyulitkan, tapi ini hanya untuk puluhan ribu rakyat kita yang relatif lebih mampu yang memang kemarin jalan ke luar negeri. Kita harus melindungi 272 juta rakyat kita yang sekarang kondisinya sudah baik. ” imbuhnya.
Disamping menegakkan protokol kesehatan dan memperketat aturan perjalanan, pemerintah lanjut Menkes RI, juga melakukan pemantauan kasus dengan menjalankan pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan kasus infeksi virus corona. Ia menuturkan, bahwa Kementerian Kesehatan memanfaatkan teknologi pemeriksaan menggunakan metode RT-PCR guna mengidentifikasi fenomena S-gene target failure (SGTF) dalam mendeteksi penularan Omicron. Tes RT-PCR sendiri memerlukan waktu empat hingga enam jam, sedangkan pengurutan genom memakan waktu tiga sampai lima hari.
Metode RT-PCR Lebih Cepat Deteksi Infeksi Omicron
Menurutnya, proses pemeriksaan menggunakan metode RT-PCR bisa lebih cepat mendeteksi infeksi Omicron dibandingkan proses pemeriksaan menggunakan metode pengurutan genom. ” Kita sudah sebarkan (alat pemeriksaan RT-PCR) di seluruh pintu masuk luar negeri utama. ” tuturnya.
Pemerintah lanjut Budi Gunadi, juga akan mendatangkan 15 alat pemeriksaan menggunakan metode pengurutan genom ke seluruh pulau, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. ” Agar tas genome sequencing ini menjadi lebih cepat, dan juga jaringannya menjadi lebih kuat tidak hanya di Jawa saja. “ ucapnya.
Sementara itu terkait vaksinasi Covid-19 ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin, pemerintah berupaya mempercepat penuntasan pelaksanaan vaksinasi para kelompok berisiko seperti orang lanjut usia dan orang dengan gangguan imunitas. ” Harus cepat kita vaksinasi agar mereka tidak tertular oleh Omicron. ” kata Menkes RI.
Dilain sisi, guna mendukung upaya penanganan penderita Covid-19, Kementerian Kesehatan telah memasang lebih dari 16 ribu unit generator oksigen dan 31 konsentrator oksigen di fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan. ” Kita sudah pasang agar bisa mempersiapkan diri. Mudah-mudahan tidak terjadi. ” pungkasnya.