Nusantarasatu.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, secara resmi diangkat menjadi Bapak Badan Permusyawaratan Desa Indonesia (BPDI). Dan pengangkatan ini, menjadi bentuk kehormatan, karena dinilai konsisten mendukung kegiatan BPD untuk kemajuan desa. ” Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya. Dianugerahi ‘Bapak BPD seluruh Indonesia. ” ucap Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat.
Adapun pemberian penghargaan ini dilakukan dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Gedung Merdeka, Kota Bandung. Dengan ditunjuknya Ridwan Kamil tersebut, ia mengaku lebih leluasa dan yakin memajukan desa, tidak hanya di Jabar tapi juga di seluruh Indonesia. ” Dengan kalung ini, artinya saya punya cara untuk membantu bapak-bapak di luar Jawa Barat. ” tutur Ridwan Kamil yang juga mendesain Masjid Al Irsyad, terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Miliki Gagasan Yang Siap Dibagikan Ke Desa di Seluruh Indonesia
Dalam kesempatan ini orang nomor satu dilingkungan Pemprov Jawa Barat tersebut menyampaikan, jika dirinya memiliki sejumlah gagasan yang siap dibagikan ke desa seluruh Indonesia. Seperti, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang sudah diterapkan ke beberapa desa di Jawa Barat. ” Di Jabar ada kampung di puncak gunung tak ada listrik PLN, akhirnya kita bikin teknologi dari air sungai kecil. Jadi kalau masih ada desa Indonesia yang belum ada listrik saya banyak inovasi dari angin, dari air, dari matahari. ” tuturnya.
Sedangkan yang menjadi dasar keperdulian dan cintanya pada desa, karena menurutnya masa depan ekonomi Indonesia salah satunya ada di desa. Terlebih lagi dengan adanya revolusi industri 4.0 yang semakin mempermudah dan memperluas ekonomi desa. Oleh sebab itu, Pemda Provinsi Jawa Barat mengeluarkan program Desa Digital. Harapannya, dengan konsep digital ini masyarakat desa tidak perlu lagi pindah ke kota untuk mendapatkan dan mencari rezeki.
” Desa adalah kekuatan besar dalam membangun Indonesia di masa depan, selanjutnya desa adalah tempat kita lahir, desa adalah tempat kita mengabdi melalui inovasi. Anak-anak milenial harus kembali ke desa, COVID-19 mengajarkan, di kota banyak penyakit, di desa sedikit penyakit. Revolusi 4.0 mengajarkan bisnis ekonomi bisa dilakukan di mana saja. Oleh karena itu tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia itulah masa depan Indonesia di desa. ” imbuhnya.