Beberapa Bahaya Ketuban Pecah Dini Bagi Kandungan

Ketuban pecah dini adalah kondisi di mana kandung ketuban pecah sebelum proses persalinan. Ia dapat merusak rahim dan perlu perhatian medis

Nusantara Satu Kesehatan – Ketuban pecah dini adalah kondisi di mana kandung ketuban pecah sebelum proses persalinan. Kondisi ini dapat merusak rahim dan memerlukan perhatian medis segera. Ada sejumlah bahaya yang terkait dengan ketuban pecah dini, termasuk retardasi pertumbuhan janin. Berikut 4 bahaya ketuban pecah dini yang bisa terjadi terhadap kandungan.

Bahaya ketuban pecah dini

Infeksi intrauterin

Ketika ketuban pecah, risiko infeksi intrauterin meningkat. Ini karena bakteri mampu dengan mudah masuk ke dalam rahim melalui vagina. Infeksi ini dapat mengakibatkan infeksi pada janin (infeksi intrauterin) atau infeksi pada plasenta dan selaput (korioamnionitis). Infeksi intrauterin dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi serius seperti meningitis, sepsis, atau pneumonia pada bayi yang belum lahir.

Gangguan pertumbuhan janin

<img decoding=

Sebagaimana kita ketahui, bahwa cairan ketuban memiliki fungsi sebagai bantalan yang memproteksi janin dari tekanan dan guncangan. Jika ketuban pecah dini, maka risiko janin mengalami tekanan atau kompresi meningkat. Kondisi ini dapat memperlambat pertumbuhan janin serta menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Prolaps tali pusat

Apabila ketuban pecah sebelum waktunya, tali pusar bisa turun dan mengalir keluar dari serviks. Keadaan ini dapat mengakibatkan tali pusat menjadi terjepit atau terjepit di antara janin dan leher rahim. Saat aliran darah ke janin terganggu, kondisi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.

Kehamilan prematur

Bahaya lain adalah dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bayi yang lahir prematur berisiko lebih besar mengalami masalah pernapasan, keterlambatan perkembangan, dan masalah kesehatan lainnya.

Mengapa ketuban pecah dini bisa terjadi?

Ketuban pecah dini dapat terjadi oleh beberapa faktor, antara lain infeksi. Infeksi pada saluran kemih, vagina maupun rahim, dapat menyebabkan peradangan sereta melemahkan selaput ketuban, sehingga memicu terjadinya ketuban pecah lebih awal.

Penyebab lainnya yaitu terjadinya tekanan pada perut. Tekanan perut yang berlebihan, misalnya karena janin kembar, polihidramnion (kelebihan jumlah cairan ketuban), atau ketidakseimbangan antara ukuran janin dan kapasitas rahim, bisa menyebabkan ketuban pecah dini.

Selain itu, wanita yang merokok selama proses kehamilan, memiliki risiko yang lebih tinggi. Zat beracun dalam rokok dapat merusak selaput ketuban. Kemudian, adanya kelainan pada struktur serviks atau selaput ketuban, juga dapat meningkatkan risiko ketuban pecah dini.

Sementara itu, riwayat kehamilan prematur sebelumnya juga dapat menyebabkan ketuban pecah dini. Jika seorang wanita pernah mengalami kehamilan sebelumnya, maka resikonya lebih tinggi untuk terjadi pada kehamilan berikutnya.

Komen ditutup

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline