Nusantarasatu.id – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, bersama Gubernur Jambi Al Haris dan Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto meresmikan Sirkuit Nasional Zabak di Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sirkuit permanen road race pertama di Jambi ini dibangun sejak tahun 2017 di areal lahan seluas 45 hektar.
” Mulai tahun 2022 nanti, Sirkuit Nasional Zabak bisa menyelenggarakan lebih banyak lagi event balap motor berkelas nasional. Kehadiran sirkuit dengan panjang lintasan mencapai 2.500 meter dengan 14 tikungan ini semakin menggeliatkan olahraga balap motor di Jambi. Melalui sirkuit ini kita harapkan bisa melahirkan pembalap muda Indonesia yang bisa menembus kancah internasional. ” ucap pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam keterangan resminya.
Turut hadir pada peresmian tersebut yaitu Bupati Sarolangun Cek Endra, Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto, dan Ketua IMI Jambi Syafruddin. Disamping itu hadir pula pengurus IMI Pusat, seperti Badan Pembina Tinton Soeprapto, Badan Pengawas Brigjen Pol Syamsul Bahri, Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Komisi Sosial Kombes Pol Putu Putera Sadana serta Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.
Pembangunan Sirkuit Zabak Jadi Bukti Keberpihakan Pemda
Dikatakan oleh Bamsoet, jika pembangunan Sirkuit Zabak dengan menggunakan APBD Tanjung Jabung Timur ini, merupakan bukti keberpihakan pemerintah daerah dalam memajukan olahraga otomotif. Selain itu, dengan dibangunnya sirkuit Zabak ini, masyarakat juga bisa mendapatkan multiplier effect economy yang besar. Lebih jauh diharapkan, bahwa Sirkuit Zabak juga mampu menggeliatkan sport tourism di Tanjung Jabung Timur maupun wilayah di sekitarnya.
” Tribun permanen untuk penonton, klinik, paddock, dan beberapa sarana serta prasarana lainnya masih perlu dilengkapi. Karenanya pemerintah daerah Tanjung Jabung Timur dan pemerintah provinsi Jambi tidak bisa sendirian. Perlu dukungan dari pemerintah pusat, khususnya untuk memperlancar akses jalan menuju sirkuit. Peran dunia usaha swasta juga diperlukan, baik sebagai sponsor maupun dalam menyalurkan corporate social responsibility (CSR). ” imbuhnya.
Lebih jauh iapun mengingatkan, setelah selesai dibangun, masyarakat harus turut menjaga dan memelihara keberadaan sirkuit yang dibangun oleh uang rakyat itu. Selanjutnya, masyarakat dan para pecinta olahraga balap harus bisa memanfaatkan sirkuit ini semaksimal mungkin. ” Dalam setiap minggu, harus ada event balap yang diselenggarakan. Dari mulai level antar klub, regional, hingga nasional. Bahkan, kita harapkan ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) yang selama ini hanya dilaksanakan di Sentul, bisa juga digelar di Sirkuit Zabak mulai tahun depan. ” pungkasnya.