Berolahraga Pakai Treadmill, Sebaiknya Hindari 7 Kesalahan Ini

Reza Arya

Updated on:

Nusantara Satu Olahraga – Bagi Anda yang sering berolahraga lari, jalan santai atau jalan cepat, tentu merasa malas saat cuaca tidak mendukung. Namun jangan khawatir, Anda tetap bisa berolahraga di rumah pakai treadmill atau pergi ke gym.

Tetapi Anda harus ingat, bahwa Anda tidak boleh melakukan kesalahan saat menggunakan treadmill. Karena alih-alih membuat tubuh lebih sehat, sembarangan berolahraga di atas treadmill justru bisa membuat tubuh sakit bahkan cedera.

7 Kesalahan Saat Berolahraga Pakai treadmill

Meski membuat latihan jadi lebih mudah, faktanya ada beberapa hal yang salah saat Anda menggunakan treadmill. Sehingga, risiko mengalami cedera masih cukup sering terjadi. Untuk menghindari cedera, ada beberapa kesalahan yang harus Anda hindari saat menggunakan treadmill, seperti:

1. Tidak Ada Pemanasan Awal

Sebelum memulai olahraga apa pun, latihan pemanasan merupakan aktivitas penting, termasuk lari atau jalan cepat di atas treadmill. Tujuannya agar otot lebih lentur, meningkatkan elastisitas jaringan ikat dan secara bertahap meningkatkan detak jantung.

Oleh sebab itu, pemanasan mampu mencegah nyeri ataupun cedera otot. Tak perlu waktu lama melakukan pemanasan, Anda bisa melakukannya meski sedang sibuk atau terburu-buru. Luangkanlah waktu antara 5 hingga 7 menit untuk memutar bagian pergelangan kaki serta mengangkat kaki setinggi lutut.

2. Kenakan Sepatu yang Tidak Sesuai

<img decoding=

Jika ingin berolahraga, tidak hanya penting untuk melakukan pemanasan saja, tetapi juga harus mempertimbangan pemilihan sepatu yang tepat. Ada banyak jenis sepatu untuk berolahraga. Saat berjalan dan berlari, seringkali membuat bagian tumit sepatu menjadi aus. Oleh karena itu, pilihlah sepatu khusus untuk lari yang memiliki bantalan ekstra guna melindungi tumit dan kaki Anda dari cedera.

3. Pandangan Mata Fokus ke Kaki

Pada saat berlari atau berjalan di atas treadmill, gerakannya akan terkonsentrasi pada kaki. Namun, bukan berarti Anda harus melihat ke bawah. Beberapa orang sering membuat kesalahan ini tanpa sadar. Menundukkan kepala saat menggunakan treadmill, dapat menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan.

Akibatnya, resiko terjatuh akan semakin besar. Selain itu, posisi ini juga memberi ketegangan pada otot leher dan bahu, sehingga mengurangi konsumsi oksigen tubuh dan membuat Anda cepat lelah. Sebaliknya, tubuh berdiri tegak dan mata menghadap ke depan. Pastikan juga bahu Anda sejajar dengan kaki agar tubuh tidak terlalu condong ke depan.

4. Berdiri di Dekat Monitor Treadmill

Banyak orang khawatir akan kehilangan langkah ketika menggunakan treadmill, sehingga lebih memilih berdiri dekat monitor. Pada waktu treadmill mulai bergerak, maka berdiri di dekat layar dapat membatasi gerakan Anda. Jika Anda mencoba mengambil langkah mundur atau maju, posisi Anda akan berubah.

Efeknya, bagian pinggul ke bawah akan lebih menjorok ke belakang. Jika Anda tidak segera memperbaiki posisi ini, maka keseimbangan tubuh Anda bisa menjadi dapat terganggu. Gerakan tangan kanan dengan kaki bisa jadi tidak sinkron. Untuk menghindarinya, Anda bisa menandai bagian bawah treadmill dengan selotip atau lakban, agar posisi dan jarak berdiri Anda bisa tetap terjaga.

5. Berpegangan Pada Sisi Treadmill

Berpegangan pada treadmill mungkin dapat membantu menjaga keseimbangan Anda. Tetapi sayangnya, kondisi tersebut akan mengurangi beban pada kaki jika Anda terus melakukannya. Ini berarti, akan lebih sedikit kalori yang terbakar selama berolahraga.

Berpegangan pada sisi treadmill, dapat mengubah postur tubuh dan menyebabkan ketegangan pada otot leher, bahu, dan lengan Anda. Kondisi ini bisa membuat tubuh menjadi membungkuk dan akhirnya menyebabkan nyeri punggung.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah meletakkan tangan Anda di samping tubuh saat mesin treadmill sedang berjalan. Saat gerakan semakin cepat, Anda bisa menekuk lengan hingga membentuk sudut 90 derajat.

6. Melangkahkan Kaki Terlalu Jauh

Langkah yang lebih pendek dan cepat akan lebih baik daripada langkah panjang. Karena itu memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi lebih baik dan menjadikan otot Anda membakar lebih banyak kalori. Pada saat yang sama, berjalan terlalu jauh dapat memengaruhi konsentrasi dan keseimbangan tubuh Anda serta membuat Anda terjatuh. percaya satu

7. Terlalu Diforsir

Ketika berlatih menggunakan treadmill, mungkin Anda tertantang oleh orang-orang sekitar untuk menambah kecepatan. Boleh saja Anda meningkatkan kecepatan, asalkan dilakukan secara bertahap. Jika Anda bergerak terlalu cepat pada awal latihan, dapat membuat Anda jadi cepat lelah.

Anda mungkin merasakan detak jantung yang lebih cepat dan sedikit nyeri otot setelah berolahraga. Jika ini terus berlanjut, tubuh Anda malah jadi sakit, bukannya segar. Untuk itu, sesuaikan kembali kecepatan saat berolahraga memakai treadmill.

Mulailah dengan pemanasan, berjalan dengan lambat, lalu jalan cepat sesuai meningkatnya kecepatan, dan mulailah joging. Lakukan joging selama satu hingga tiga menit, lalu turunkan kecepatannya. Kemudian kembali jalan cepat selama 3 sampai 5 menit dan lanjutkan jogging selama 1-3 menit. Bukan cuma mengatur kecepatan saja, namun atur pula jadwal latihan Anda.

Sebagaimana dilansir dari Prevention, Benjamin Fegueroa, spesialis kebugaran di Fox Rehabilitation, mengatakan, bahwa olahraga intensitas tinggi sebaiknya Anda lakukan dua atau tiga kali seminggu. Sementara itu, berolahragalah dengan intensitas sedang sebanyak tiga atau lima kali dalam seminggu.