Nusantarasatu.id – Disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa perdagangan ritel yang pada tahun 2020 berjumlah 2.133 unit, memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. ” Besarnya jumlah ritel tersebut menunjukkan pentingnya peranan ritel dalam menunjang aktivitas perekonomian serta dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. ” ucap Menko Airlangga dalam pembukaan acara Hari Ritel Nasional ke-2 secara virtual di Jakarta.
Kolabarasi Antara UMKM dan Ritel, Diharap Bisa Ciptakan Lapangan Usaha Baru
Ia menambahkan, perdagangan besar dan eceran yang berasal dari aktivitas di pusat perbelanjaan dan toko swalayan, turut berperan penting sebagai akses pasar bagi pelaku UMKM. Diharapkan, dengan terjalinnya kemitraan tersebut, mampu meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM. Yang sekaligus melakukan pembinaan
terhadap branding, packaging, manajemen pemasaran, dan manajemen logistik. Sehingga sambung Airlangga, produk-produk UMKM bisa dikenal masyarakat dan bisa bersaing. ” Kolaborasi yang telah terjalin antara pelaku UMKM dan ritel diharapkan juga dapat menciptakan lapangan usaha baru dan menyerap tenaga kerja. ” tutur Airlangga.
Lebih jauh dijelaskan, bila pemerintah juga berupaya menjaga dan mendukung keberhasilan serta keberlangsungan usaha ritel lewat sejumlah insentif fiskal yang telah diberikan. Adapun insentif tersebut yaitu PPh 21, PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, restitusi PPN, dan PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas jasa sewa. Ia juga menkankan, bahwa strategi pengendalian Covid-19 merupakan prasyarat utama bagi percepatan pemulihan ekonomi.
Selain itu sambung Airlangga, langkah pengendalian Covid-19 dari hulu dan hilir terus didorong melalui pembatasan kegiatan masyarakat yang telah terbukti efektif dan juga mampu menjaga gerak perekonomian. Dan lewat upaya tersebut kata Menko Perekonomian RI, momentum pemulihan ekonomi diharapkan bisa terus berlanjut hingga kuartal ke IV tahun 2021. ” Guna mendorong pemulihan ekonomi lebih lanjut, pemerintah telah berkomitmen untuk melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional di tahun 2022 sebesar Rp321 triliun. Diharapkan ini bisa menjaga penanganan kesehatan dan menjaga daya beli masyarakat. ” pungkas Airlangga Hartarto.