COP26 : Indonesia Serukan Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi

Syahrul Ibrahim

Updated on:

Nusantara Satu Berita Ekonomi – Pengembangan ekonomi hijau dan peningkatan serta perbaikan iklim investasi, diserukan oleh Indonesia pada rangkaian acara High Level Segment KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia. “ Dalam pertemuan tadi, Presiden (Joko Widodo) mengharapkan AS dapat meningkatkan investasinya di Indonesia. ” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Usai menghadiri pertemuan KTT G20 di Roma, Italia, Presiden Joko Widodo yang didampingi sejumlah Menteri termasuk Airlangga, menghadiri rangkaian acara ini. Dalam kegiatan KTT COP26 tersebut, Presiden Jokowi telah menyampaikan National Statement dan berpartisipasi pada acara Forest and Land Use Summit. Kegiatan ini diawali agenda CEO Roundtable Forum untuk menguatkan kemitraan bisnis dan investasi dengan Inggris di sektor-sektor prioritas yang selaras dengan kepentingan Indonesia pada COP26.

Pertamina Tandatangani Kesepakatan Kerjasama Dengan ExxonMobil

Turut hadir pada forum itu, yakni pimpinan dan wakil perusahaan investor multinasional Inggris seperti British Petroleum (BP), Nova Innovation, Jardines, Mars, Standard Chartered, Orbital Marine dan Citibank dengan total potensi deliverables senilai 9,29 miliar dolar AS. Selain itu, pada pertemuan ini juga sudah ditandatangani kesepakatan kerja sama antara Pertamina dengan ExxonMobil dalam rangka pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Sedangkan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Jokowi juga turut membahas upaya mendorong kerja sama yang lebih erat di bidang riset dan pelatihan sektor kesehatan. Bukan itu saya, orang nomor satu di Indonesia tersebut juga mendorong, supaya Inggris bisa meningkatkan kerja samanya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Diantaranya dengan penguatan perdagangan, lewat forum mekanisme Komite yang sudah terbentuk dan mengundang lebih banyak investasi Inggris di Indonesia. “ Khususnya di beberapa sektor prioritas, seperti manufaktur, otomotif, farmasi dan kesehatan. ” terang Menteri dari Partai Golkar ini.

Indonesia Sampaikan Penguatan Kerjasama Ekonomi Hijau

Lebih jauh Airlangga menuturkan, saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Delegasi Indonesia menyampaikan pula apresiasi atas bantuan Pemerintah AS dalam penanganan Covid-19 di tanah air, yakni berupa pengiriman vaksin, alat-alat ventilator serta obat-obatan therapeutic. Pada kesempatan yang sama, Delegasi Indonesia turut menjelaskan penguatan kerjasama ekonomi bagi pengembangan ekonomi hijau, sejalan langkah pemulihan ekonomi nasional dan penguatan iklim investasi melalui reformasi struktural dan UU Cipta Kerja.

Indonesia sambung Airlangga, harus punya kesiapan menjadi bagian dari rantai pasok produk utama, misalnya untuk material bagi kendaraan ramah lingkungan atau mobil listrik. Sedangkan di bidang perubahan iklim, kedua negara juga sudah sepakat berkomitmen dalam pengurangan emisi karbon melalui komitmen Nationally Determined Contribution (NDC).

Airlangga menilai, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam penanganan kebakaran hutan, penurunan tingkat deforestasi dan restorasi hutan bakau. Dan yang kedua, Presiden Joko Widodo juga sepakat meningkatkan kerja sama yang lebih erat terutama dalam masa Presidensi G20 Indonesia, yang mendorong kerja sama digital, transisi energi dan keuangan inklusif. “ Ini terutama bagi UMKM dan kelompok rentan lainnya. ” pungkasnya.

Leave a Comment