Teten Masduki Dorong Diversifikasi Produk UMKM Lewat Digital

Nusantarasatu.id – Diversifikasi produk UMKM yang dihasilkan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, didorong oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki agar dapat terus bersaing di platform digital. ” Di pasar offline sama saja, kalau persaingan begitu ketat maka pendapatan akan berkurang. Kita mendorong produk-produk UMKM secara online bisa beragam agar persaingan pada produk sejenis tidak terlalu ketat. ” ucap Teten Masduki dalam diskusi daring yang bertajuk ‘Pentingnya Ekosistem Digital untuk UMKM Naik Kelas’ yang dipantau di Jakarta.

Lebih jauh iapun menambahkan, bahwa Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, selama pandemi Covid-19 membuat banyak pelaku UMKM beralih ke pasar digital. Meski begitu sambung Menkop UKM RI, tidak sedikit pelaku UMKM yang masuk ke pasar digital, kurang memiliki literasi digital serta rendahnya kapasitas produksi UMKM. Sehingga dampaknya terang Teten Masduki, kerap mengalami kesulitan saat menerima banyak permintaan dari pasar online dirinya menyatakan, bahwa sebanyak 94 persen Usaha Mikro dan Kecil masih belum memanfaatkan komputer dalam menjalankan usahanya, dan 90 persen di antaranya tidak menggunakan internet.

Penting Pelaku UMKM Masuk Ekosistem Digital Agar Proses Lebih Efisien

Ia menilai, ekosistem digital dapat membantu UMKM meningkatkan kapasitasnya dan mengembangkan bisnisnya, sehingga menjadi lebih maju, lebih besar, dan naik kelas.” Kami menyadari betul pentingnya UMKM masuk ke ekosistem digital agar prosesnya lebih efisien, sementara pasarnya semakin luas. ” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan, jika pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan peningkatan wawasan serta kesadaran masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM untuk lebih melek digital. Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga mengupayakan penguatan basis data tunggal serta mendorong konsolidasi usaha lewat korporatisasi usaha (koperasi), penerapan teknologi modern dalam produksi, serta mengembangkan factory sharing (rumah produksi bersama). ” Berbagai pelatihan, pendampingan, dan inkubasi usaha akan terus dilakukan agar kapasitas produksi dan SDM pelaku UMKM dalam ekosistem digital dapat ditingkatkan. ” tegasnya.