Nusantarasatu.id: Dukung Program Vaksinasi – Seluruh pihak, dihimbau oleh anggota DPR RI Darul Siska, untuk mendukung program pemerintah terkait dengan vaksinasi Covid-19. Disampaikan olehnya, bahwa dukungan itu sangat diperlukan, karena pemerintah sudah berkomitmen akan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi. ” Pemerintah dalam rapat dengan Komisi IX sudah berkomitmen dan akan terus mempercepat vaksinasi. Selain itu, anggota Komisi IX berharap semua pihak mendukung program vaksinasi tersebut. ” ucap Darul Siska.
Ia menambahkan, jika masyarakat harus tetap waspada, terlebih varian Omicron sudah masuk Indonesia. Untuk itu sambungnya, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Selain itu, masyarakat yang sama sekali belum divaksin harus segera ikuti vaksinasi. Sedangkan mereka yang baru disuntik dosis pertama, maka harus segera melengkapinya dengan vaksin kedua. ” Selama pandemi ini belum berakhir maka semua pihak tetap harus diingatkan dan sadar bahwa prokes tetap harus dilaksanakan secara ketat. ” imbuhnya.
Upaya Yang Dilakukan Harus Lebih Maju Dalam Hadapi Covid-19
Lebih jauh dirinya menilai, bila segala upaya bangsa ini harus makin maju dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini harus diupayakan kata Darul Siska, agar semua warga negara dilindungi dengan vaksin. ” Kalau sekarang vaksinasi anak 6—11 tahun, pada waktunya bila vaksin sudah selesai uji klinis bagi anak balita dan dinyatakan aman, anak-anak balita di Indonesia juga harus divaksin. Program vaksinasi boleh dihentikan jika pandemi berubah menjadi endemi. ” ujarnya.
Sementara itu disampaikan oleh ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan, bahwa peran masyarakat dalam mencegah penularan varian Omicron sangatlah penting. ” Karena cara pencegahan supaya kita tidak tertular atau menularkan Omicron tetap sama, prokes, 3T, vaksinasi, PeduliLindungi. Semua perlu partisipasi masyarakat. ” jelas Iwan Ariawan.
Adapun instrumen kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah ungkapnya, sejauh ini sudah cukup untuk upaya mengurangi penyebaran Omicron. ” Pemantauan indikator PPKM, terutama jumlah kasus, hospitalisasi dan kematian cukup sensitif untuk memantau jika ada perburukan akibat Omicron. ” tegasnya.
Bukan itu saja kata Iwan, perlu kesadaran dari masyarakat untuk menumbuhkan gerakan bersama dalam rangka memutus penularan Omicron. Kesadaran masyarakat tersebut jelasnya, diperlukan meskipun kasus Covid-19 sudah rendah saat ini. ” Jadi, kita harus tetap waspada meskipun tidak perlu panik. ” pungkasnya.