Nusantarasatu.id – Seluruh jajaran pemerintah daerah diminta oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, untuk meningkatkan edukasi kepada warga masyarakat terkait upaya mitigasi bencana di sejumlah wilayah. Hal tersebut ujar Wakil Presiden, dilaksanakan sebagai upaya penanggulangan bencana jangka panjang. ” Upaya penanggulangan jangka panjang seperti konservasi tanah dan air di hulu sungai melalui penghijauan, penataan daerah aliran sungai, serta edukasi kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan. ” tegas Ma’ruf Amin dalam keterangannya di Jakarta, hari Jumat (12/11/2021).
Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemda dan Pemerintah Pusat Lakukan Mitigasi
Lebih jauh dirinya turut menghimbau pemerintah daerah, supaya melakukan langkah koordinasi dengan pihak kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) di tingkat pusat, guna melakukan mitigasi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem di berbagai daerah di Indonesia. ” Saya menghimbau kepada seluruh jajaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, untuk melakukan berbagai upaya mitigasi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini. ” tutur mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
Adapun untuk perencanaan mitigasi itu sambung Ma’ruf Amin, harus dilakukan lebih baik guna mengantisipasi adanya peristiwa alam seperti yang telah diperingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ” Lakukanlah perencanaan mitigasi dengan lebih baik mengingat peringatan dari BMKG telah diberikan jauh sebelumnya. ” imbuhnya.
Warga Masyarakat Dihimbau Gotong Royong Tanggulangi Bencana
Sedangkan terkait penanggulangan bencana jangka pendek, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta supaya jajaran pemerintah daerah harus mulai mengajak warga masyarakat untuk bergotong royong dalam menanggulangi bencana. Pada kesempatan tersebut, tidak lupa iapun meminta, agar Pemerintah Daerah serta masyarakat, terus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca di berbagai daerah ditanah air. ” Tingkatkanlah kewaspadaan karena dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem belum sepenuhnya bisa diprediksi dengan tepat. Kita, sebagai bangsa pembelajar, hendaknya dapat menjadikan pengalaman bencana pada masa yang lalu sebagai suatu pelajaran yang berharga. ” pungkasnya.