Nusantarasatu.id – Disebutkan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, bahwa ekspor akan menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022 ini. Oleh karenanya Menkeu berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk terus kreatif dan bekerja sama dalam mendorong pertumbuhan ekspor. ” Karena kita dihadapkan pada sebuah lingkungan dunia yang bergerak sangat cepat, ekspor merupakan salah satu engine growth yang sangat penting. ” tutur Sri Mulyani dalam kanal Youtube Kemenkeu.
Sebagaimana diketahui, Kemenkeu sendiri memiliki sejumlah badan usaha dengan misi khusus atau special mission vehicles (SMV). Khusus untuk ekspor, baik itu pemberian kredit, fasilitator, hingga agregator yang ditangani oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau EximBank. “ Untuk bisa mencapai misi yang diharapkan, harus didukung oleh organisasi yang dibangun kuat oleh seluruh leadership, manajemen, dan jajarannya. Itu adalah kewajiban dari internal LPEI. ” imbuhnya.
LPEI Dapat PMN Sebesar Rp28,7 Trilun dari 2010 – 2021
Merujuk pada data yang disampaikan, LPEI mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk penguatan permodalan dan peningkatan kapasitas usaha LPEI sejak tahun 2010 hingga Desember 2021, sebesar Rp 28,7 triliun. Selain itu, PMN juga membantu LPEI menyalurkan pembiayaan hingga mencapai angka Rp 84 triliun, penjaminan termasuk PEN sebesar Rp 13 triliun, asuransi Rp 11 triliun, serta penciptaan eksportir baru dan 6 Program Desa Devisa dengan 27 desa binaan.
Selain itu, dalam pembiayaan yang telah disalurkan di tahun 2021 lalu, LPEI mempunyai development impact seperti peningkatan investasi 2,5 kali atau Rp 212 triliun. Kemudian, peningkatan ekspor hingga 3,6 kali atau senilai Rp 302 triliun, dan penyerapan tenaga kerja mencapai 51 orang per Rp 1 miliar pembiayaan yang disalurkan LPEI. Bukan itu saja, LPEI juga menghasilkan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan total sebesar Rp 1,4 triliun di 2021.
Tahun 2022 LPEI Dapat Tambahan PMN Sebesar Rp5 Triliun
Sedangkan untuk tahun ini, LPEI mendapatkan PMN sebesar Rp 5 triliun. Suntikan negara ini akan disalurkan untuk segmen UKM secara komersial dan penugasan khusus. Sementara itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso, pihaknya akan secara maksimal menyalurkan PMN di tahun ini. Sejumlah upaya dilakukan untuk terus mendorong pertumbuhan ekspor. ” Kami akan secara maksimal menyalurkan PMN baik yang sifatnya komersial maupun penugasan khusus, seperti PKE Kawasan, UKM, trade finance, alat transportasi. ” ujarnya.
Iapun menyebutkan, dalam penandatanganan pernyataan komitmen penerima investasi pemerintah, PMN disalurkan LPEI untuk pembiayaan dan penjaminan dalam rangka penugasan umum maupun penugasan khusus. Adapun penugasan khusus itu disalurkan untuk mendukung proyek atau program yang dianggap penting oleh negara, termasuk dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. ” PMN yang diterima LPEI telah memberikan dampak yang positif baik bagi institusi maupun negara. ” ucap Rijani Tirtoso.