Pemerintah Beri Dukungan Fiskal Untuk Tarik Investasi Industri Migas

Nur Afni

Nusantarasatu.id – Disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, jika pemerintah memberikan dukungan fiskal yang fleksibel dan bersaing guna menjamin investor industri minyak dan gas (migas) di Indonesia mendapatkan imbalan hasil yang kompetitif. ” Dalam menghadapi kompetisi untuk mendapatkan investasi yang semakin ketat seperti saat ini, pemerintah memberikan sistem fiskal yang fleksibel dan kompetitif untuk menjamin investor mendapatkan return yang kompetitif. ” tutur Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konvensi internasional IOG 2021 yang dipantau di Badung, Bali,.

Stimulus Investasi Akan Terus di Evaluasi

Kemudian iapun menegaskan, bahwa pemain energi global mempunyai peluang besar untuk tidak hanya berpartisipasi dalam industri migas Indonesia, namun juga mengambil kesempatan untuk turut ikut serta dalam pengembangan bisnis transisi energi dan penurunan karbon. Selain itu sambungnya, stimulus investasi juga terus menerus akan dievaluasi supaya Indonesia dapat memenangkan kompetisi, agar target peningkatan produksi dapat direalisasikan.

Dan guna mendukung tujuan itu lanjut Arifin, Kementerian ESDM juga menyusun rancangan kerja dan inisiatif beserta komitmen dari sektor energi dan sumber daya mineral. Dimana tujuannya adalah untuk memberikan mendukung industri migas dan Energi Baru Terbarukan (EBT) di tanah air. ” Masukan dan inisiasi dari semua stakeholder akan membantu rancang bangun yang bermanfaat dan menguntungkan semua pihak. ” ucapnya.

Realisasi Investasi Hulu Migas 7,65 Miliar Dolar AS

Berdasarkan catatan, sepanjang Januari hingga September 2021, realisasi investasi minyak dan gas di Indonesia telah mencapai angka 9,07 miliar dolar AS atau sebesar 56,67 persen dari target tahun ini, yaitu sebesar 16,81 miliar dolar AS. Adapaun secara rinci, capaian tersebut terdiri dari realisasi investasi hulu migas sebesar 7,65 miliar dan realisasi investasi hilir migas mencapai 1,42 miliar dolar AS.

Sementara itu disebutkan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, jika pemerintah akan proaktif mendesain kebijakan dan regulasi untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), ataupun perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas supaya lebih condong ke Indonesia.” Formulasi ini yang sekarang kami lagi bangun termasuk di dalamnya insentif. Kami targetkan ke depan investasi hulu migas itu sekitar 15-16 miliar dolar AS. ” ungkap Bahlil.

Leave a Comment