Keindahan Cahaya Goa Jomblang Jadi Favoritnya Fotografer

Pesona keindahan Goa Jomblang, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Setiap harinya, begitu banyak traveler yang antri untuk melihat eksotisme goa vertikal

Goa Jomblang

Nusantarasatu.id – Pesona keindahan Goa Jomblang, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Setiap harinya, begitu banyak traveler yang antri untuk melihat eksotisme goa vertikal tersebut. Umumnya, wisatawan mancan negara yang berkunjung ke goa ini berasal dari Eropa, Amerika, Asia seperti Tiongkok, Singapura dan Malaysia

Untuk dapat memasuki goa Jomblang, Anda harus menuruni mulut goa dengan menggunakan seutas tambang sebagai lintasan. Dikalangan pemanjat tebing, teknik tersebut dikenal dengan istilah Single Rope Technique (SRT). SRT merupakan teknik yang baku digunakan untuk menuruni gua vertikal memakai satu tali sebagai lintasan untuk jalan naik dan turun ke tempat yang vertikal.

Begitu sampai di bawah Andapun akan disuguhi pemandangan Goa Jomblang lengkap dengan cahaya matahari yang menembus masuk ke dasar goa. Disini, Andapun dapat beristirahat sejenak pada satu bilik bentukan alam. Selanjutnya, Andapun dapat meneruskan perjalanan menyusuri lorong yang menghubungkan goa Jomblang dengan gua vertikal lainnya yakni gua Grubug. Lorong penghubung dua goa tersebut cukup lebar dengan panjang sekitar 500 meter. Lorong ini dapat dengan mudah Anda lalui, karena terdapat jalan setapak yang terbentuk dari bebatuan yang disusun memanjang. Kendati begitu, Anda tetap perlu berhati – hati, karena jalur tersebut cukup licin.

Pesona dari perut bumi pegunungan karst ini makin terlihat setelah Anda sampai pada ujung lorong yang merupakan dasar goa Grubug. Penjelajah bisa melihat keindahan yang sangat luar biasa. Terdapat dua stalagmit yang cukup besar berwarna hijau kecoklatan berdiri tegak di tengah dasar gua Grubug. Apabila Anda dapat mencapai dasar gua Grubug tepat pukul 13.00 WIB, Anda akan dapat melihat pemandangan yang eksotik dari sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kegelapan ke dasar gua Grubug.

Alur cahaya yang masuk ke dasar gua tersebut, oleh sebagian kalangan kerap di sebut sebagai cahaya surga. Banyak foto – foto ekstokis yang tercipta dari ray of light itu, dan lokasi ini juga menjadi tempat favoritnya para fotografer. Keindahan cahaya yang menembus dasar gua Grubug inipun kerap di abadikan oleh pasangan yang hendak menikah untuk melakukan sesi pemotretan preweding. Kesan dramatis yang ditimbulkan oleh cahaya matahari tersebut mampu membuat takjub siapapun yang memandangnya.

Sungai Dalam Gua

Keindahan lainnya yang bisa Anda dapatkan dari tempat ini yaitu saat sinar matahari menyentuh sejumlah stalaktit dan stalagmit yang terbentuk dari tetesan air selama ribuan tahun. Sinar matahari yang masuk membentuk citraan yang tegas bagaikan tangga bidadari yang menjulang keluar gua.

Gua berukuran 50 meter ini dijelajahi pertama kali pada tahun 1984 oleh Acintyacunyata Speleological Club (ASC). ASC ini merupakan kelompok penjelajah goa dari provinsi Yogyakarta. Terdapat aliran sungai yang berasal dari Kalisuci. Aliran ini terletak pada sisi sebelah utara dari stalagmit besar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline