Airlangga Targetkan Hasil Kerjasama Nyata Presidensi G20

Nur Afni

Nusantarasatu.id – Hasil kerja sama nyata dalam penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022 mendatang, ditargetkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dapat menyelesaikan situasi tidak seimbang yang terjadi di dunia pascapandemi Covid-19. “ Pemulihan kesehatan dan ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang terjadi secara tidak merata, merupakan tantangan bagi semua negara. Indonesia akan menjadikan isu ketidakseimbangan dalam pemulihan kesehatan, akses terhadap vaksin, dan pemulihan ekonomi global sebagai isu prioritas. ” ucap Airlangga dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta.

Indonesia Akan Angkat Isu Keseimbangan Akses Teknologi di G20

Adapun pada KTT G20 tahun 2022, pembahasan akan difokuskan terkait isu-isu prioritas, seperti pemulihan ekonomi dan kesehatan yang inklusif dan transformasi ekonomi berbasis digital. Karena perbedaan regulasi dari masing-masing negara, tentunya akan menghambat pemulihan ekonomi global secara merata. Disamping itu sambung Airlangga, Indonesia akan mengangkat isu keseimbangan dalam akses teknologi serta dana untuk mempercepat pengembangan energi berkelanjutan. ” Momentum penyelenggaraan G20 tahun 2022 meningkatkan diplomasi ekonomi dengan menyusun rencana aksi komprehensif untuk isu ekonomi dan kesehatan global pascapandemi. ” imbuhnya.

Sehingga dengan demikian dirinya berpendapat, jika forum Presidensi G20 harus berfokus pada penguatan kerja sama multilateral guna memastikan terjadinya keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi di setiap negara, baik negara maju dan berkembang. Sedangkan pembahasan isu dalam Presidensi G20 juga akan dibagi ke dalam dua bagian. Yaitu finance track yang membahas isu keuangan dan sherpa track yang membahas isu non keuangan atau sektor riil.

Finance dan Sherpa Track Akan Bersinergi

Sementara itu, guna mendukung proses forum G20, Presidensi G20 Indonesia akan mensinergikan kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab sebagai focal point untuk masing-masing Working Group dan Engagement Group. ” Finance dan Sherpa Track akan bersinergi untuk memastikan capaian konkret dari topik pokok sesuai arahan presiden. Komponen kelompok sosial dan non pemerintah (Engagement Group) juga akan dilaksanakan secara paralel. “ jelasnya.

Kegiatan Presidensi G20 2022 akan dilaksanakan secara resmi pada tanggal 1 Desember 2021 dan berlangsung hingga 30 Oktober 2022. Ajang ini akan diisi 150 pertemuan yang diperkirakan akan dihadiri oleh 20.988 delegasi dari seluruh negara G20 dan negara undangan. Menurut Airlangga, Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dinilai memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satu yang akan didapatkan oleh Indonesia ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20, yakni kesempatan untuk menentukan agenda pembahasan G20. “ Indonesia sebagai perwakilan dari negara berkembang akan mendorong keseimbangan isu-isu negara maju dan berkembang dalam pembahasan isu strategis KTT G20. ” pungkasnya.

Leave a Comment