Nusantarasatu.id – Peningkatan produksi dan pengembangan hilirisasi kacang tanah, didorong oleh Menteri Pertanian (Kementan) RI, Syahrul Yasin Limpo, agar bisa merambah pasar ekspor dengan peningkatan kualitas produk olahan pangan. Dalam keterangan tertulisnya, Syahrul mendorong produksi kacang tanah sebagai pangan lokal yang mempunyai nilai ekonomi strategis serta dapat meningkatkan langsung perekonomian masyarakat pedesaan maupun perekonomian nasional melalui pasar ekspor.
Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, untuk mendorong hilirisasi kacang tanah, ia mengharapkan agar Sragen dapat lebih maju. ” Saya hadir di sini agar Sragen menjadi lebih maju. Bayangkan dua tahun kita dihajar Covid-19 namun hanya sektor pertanian yang mampu bertahan. Pada triwulan II 2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen di tengah sektor lain turun. Hal yang sama terjadi pada ekspor pertanian mengalami peningkatan lebih dari 47 persen tahun 2021. ” ungkapnya.
Lebih jauh dirinya mendorong, supaya Sragen menjadi kawasan percontohan budi daya kacang tanah hingga hilirisasinya. Hal tersebut sambung Mentan RI, sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa komoditi pangan lokal Indonesia harus didorong memasuki pasar-pasar konsumsi Internasional. Untuk itu, pangan lokal harus dipersiapkan dan diperkenalkan dengan baik, sehingga mampu menggaet perhatian pasar ekspor. ” Ini adalah yang diharapkan Bapak Presiden, yakni melalukan reguler maksimum. Jadi kegiatan regulernya bupati kita booster dan mengkorporasikan petani, di mana dari hulu ke hilirnya kita asistensi sampai dengan tingkat off taker atau marketnya disiapkan dengan baik. ” imbuhnya.
Kementan Gandeng Off Taker Guna Pertemukan Petani Dengan Pasar
Ia juga menambahkan, bahwa Kementan bersama Komisi IV DPR RI dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sragen tidak hanya berupaya meningkatkan produksi kacang tanah saja, melainkan juga berupaya memastikan jaminan harganya. Adapun salah satunya dengan menggandeng off takker untuk mempertemukan pasar dengan petani sehingga sama-sama mendapat keuntungan.
Pada kesempatan ini syahrul Yasin Limpo turutmenyampaikan, jika pengembangan budi daya kacang tanah harus diwujudkan dengan konsep integrasi pertanian. Sehingga, tidak hanya memproduksi kacang tanah saja, namun juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya. Hal tersebut sambungnya, merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani lewat pemanfaatan potensi pertanian yang ada secara optimal. ” Kita akan terapkan teknologi, petani tidak hanya tanam kacang, tapi juga bisa disisipkan tanaman kedelai dan jagung serta lainnya, yang akan panen bergantian dalam satu hamparan sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil. ” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.