Industri Hijau Buat Manufaktur Hemat Senilai Rp3,2 triliun

Penerapan industri hijau sanggup menghemat penggunaan energi selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta memberikan manfaat bagi masyarakat

Agus Gumiwang Kartasasmita

Nusantarasatu.id – Disebutkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa penerapan industri hijau sanggup menghemat penggunaan energi perusahaan manufaktur hingga mencapai angka Rp3,2 triliun. Dimana sekaligus juga membuat pembangunan industri selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.” Melalui upaya penerapan industri hijau juga kami mencatat telah menghemat energi sebesar Rpp3,2 triliun, dan penghematan air sebesar Rp169 miliar. Pencapaian ini memperkuat komitmen industri untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. “ ujarnya.

Pernyataan tersebut diutarakan oleh Agus Gumiwang ketika memberikan sambutan pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau. Kegiatan Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau ini, merupakan apresiasi Kemenperin bagi perusahaan industri yang telah mewujudkan industri hijau serta berkomitmen menerapkan prinsip tersebut secara konsisten dan berkelanjutan.

Saatnya Bersama Jadi Bagian Transformasi Pembangunan Industri Berkelanjutan

Untuk tahun ini, Penghargaan Industri Hijau diberikan kepada 137 perusahaan, dan Sertifikat Industri Hijau kepada tujuh perusahaan industri yang sudah mendukung konsep green economy, green technology dan green product, dengan menerapkan upaya-upaya efisiensi dalam efektivitas dalam proses produksinya. “ Saatnya kita semua bersama-sama menjadi bagian dari transformasi menuju pembangunan industri berkelanjutan dengan mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungan. Melalui upaya tersebut diharapkan daya saing industri nasional di kancah global terus meningkat. ” tuturnya.

Menteri Perindustrian RI mengutarakan, industri hijau merupakan perusahaan manufaktur yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, selaras dengan program Making Indonesia 4.0. Sementara itu, prinsip ini diyakini akan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Tiga Komponen Utama Dukung Konservasi Lingkungan

Seperti pernyataan yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai komitmen Indonesia pada konservasi lingkungan dan mitigasi perubahan iklim dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB Conference of the Parties (COP 26), tiga komponen utama untuk mendukung komitmen ini yaitu pengurangan jejak karbon melalui hilirisasi industri dan menghentikan ekspor bahan mentah sejumlah komoditas dan menciptakan hilirisasi industri untuk ekspor barang jadi atau setengah jadi.

Selanjutnya, transformasi industri ke arah digitalisasi untuk mendorong unit usaha masuk ke dalam platform digital. “ Ketiga, pengembangan ekonomi hijau melalui pembangunan kawasan industri hijau, ekosistem Energi Baru dan Terbarukan, dan produksi produk-produk hijau. ” ucapnya seraya berharap, melalui pelaksanaan program Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau dan Penyerahan Sertifikat Industri Hijau ini dapat terus meningkatkan pemahaman bagi dunia industri tentang perlunya penerapan prinsip-prinsip industri hijau untuk mencapai efisiensi.

2 Komen
  1. […] selanjutnya, percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri. Daerah-daerah yang memiliki sumber daya mineral, didorong agar […]

  2. […] dengan energi listrik yang ramah lingkungan. Disamping itu, Kendaraan listrik ini dinilai mampu menghemat energi hingga mencapai 80 persen dibandingkan kendaraan konvensional dengan BBM. Sehingga, hal ini menjadi […]

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline