Nusantarasatu.id – Disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa seiring bangkitnya sektor manufaktur, maka industri dapat menyerap jutaan tenaga kerja pada tahun 2021 kemarin. “ Seiring dengan bangkitnya sektor industri, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021, sehingga jumlah tenaga kerja di sektor industri saat ini meningkat menjadi 18,64 juta orang. ” ucap Menperin lewat keterangannya di Jakarta.
Pernyataan itu diutarakan Agus Gumiwang dalam sambutan secara vitual pada Munas Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) ke XXIV di Politeknik AKA Bogor. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Politeknik AKA Bogor sebagai salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian yang dinaungi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) tersebut juga dihadiri langsung oleh Kepala BPSDMI Arus Gunawan. “ Sebagai bentuk upaya mendorong industri tumbuh dan berkembang, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu dari 10 agenda program prioritas nasional dalam Making Indonesia 4.0 adalah peningkatan kualitas SDM. ” tutur Menperin RI.
SDM Berkualitas Mampu Dorong Tujuh Sektor Industri Utama
Ia menilai, jika SDM yang berkualitas akan mampu mendorong tujuh sektor industri utama dalam agenda Making Indonesia 4.0. Yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. “ Ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 60 persen pekerja industri. ” kata Agus Gumiwang.
Sedangkan kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III tahun 2021, sebesar 17,33 persen, tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. Selanjutnya pada aspek ketenagakerjaan lanjut Menperin RI, sektor industri manufaktur mulai menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi. Lewat penyelenggaraan Musyawarah Nasional FLMPI ke XXIV, dirinya berharap dapat dihasilkan suatu ide atau rekomendasi yang dapat mendorong kompetensi SDM industri, serta membantu meningkatkan daya saing industri. “ Apalagi, Indonesia akan mengalami bonus demografi, yang bisa menjadi potensi dalam memacu sektor industri dan ekonomi nasional. ” ungkapnya.
Pendidikan Vokasi Harus Mampu Lahirkan Kreativitas
Sementara itu disebutkan oleh Kepala BPSDMI, bahwa di era digital ini, kreativitas dari SDM merupakan kebutuhan utama dari industri masa depan yang harus dipenuhi oleh dunia pendidikan. “ Oleh karena itu, pendidikan vokasi yang kita selenggarakan juga harus mampu menjawabnya dan melahirkan kreativitas yang ada di diri para mahasiswa. ” imbuhnya.
Oleh karenanya iapun berpesan kepada seluruh mahasiswa peserta Munas FLMPI, agar meningkatkan keterampilan dan kompetensi teknis yang handal serta memperluas wawasan dengan berorganisasi. Bukan itu saja sambung Arus Gunawan, kemampuan dalam menyeimbangkan keduanya dinilai penting, supaya para mahasiswa memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan apapun, baik yang kini dihadapi maupun yang akan dihadapi di masa mendatang. “ Yang paling penting, para mahasiswa Kemenperin harus selalu percaya dengan potensi yang dimilikinya. Hal ini menjadi bagian penting dalam solusi permasalahan, baik di lingkungan sendiri, kampus, tempat magang, ataupun di tempat kerja nantinya. ” pungkasnya.