Nusantarasatu.id – Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia akan berupaya keras menghasilkan inisiatif-inisiatif konkret guna mendorong situasi global supaya segera pulih dan menjadi lebih kuat dari tekanan krisis. ” Indonesia berupaya keras untuk menghasilkan inisiatif-inisiatif konkret untuk mendorong pemulihan situasi global agar segera pulih dan menjadi kuat, recover together, recover stronger. ” kata Presiden Jokowi dalam seremoni pembukaan Presidensi Indonesia G20 di Jakarta.
Adapun Recover together, recover stronger merupakan tema yang diusung Indonesia selama memegang Presidensi G20 di 2022. Secara harafiah, tema itu memiliki makna pulih bersama, pulih lebih kuat. Lebih lanjut Presiden Jokowi menyebutkan, bahwa kebersamaan adalah jawaban atas masa depan dengan semangat solidaritas.
Indonesia Berupaya Perkuat Solidaritas Dunia
Untuk itu, sebagai Presidensi G20, Indonesia akan menggalang komitmen negara maju dalam membantu negara berkembang, serta negara kaya membantu negara miskin agar segera pulih bersama dan pulih lebih kuat. ” Indonesia berupaya memperkuat solidaritas dunia mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. ” ujar Presiden Jokowi.
Pada tanggal 1 Desember 2021 Indonesia secara resmi menjadi Presidensi G20 hingga setahun ke depan atau hingga 30 November 2022. Sehubungan dengan hal itu, maka Presiden Jokowi mengundang para delegasi G20 untuk datang ke Indonesia, dan melihat keindahan alam Nusantara. Disamping itu, delegasi juga bisa menyaksikan keunikan serta keragaman budaya Indonesia, dan merasakan keramahtamahan masyarakat Indonesia. ” Kami akan menyambut Bapak/Ibu semua dengan kegembiraan dan tangan terbuka. Selamat datang di Indonesia. ” tutur Presiden Jokowi.
Perlu Transformasi Cara Kerja Global
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan, bahwa Presidensi Indonesia G20 bertujuan supaya dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik dan lebih tangguh. Menurut Airlangga yang menjadi Ketua I Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia, tentunya memerlukan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru.
G20 sendiri merupakan forum global yang beranggotakan 19 negara dan satu Uni Eropa. Forum yang terbentuk pada tahun 1999 tersebut menyumbang lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto dunia, dan 75 persen ekspor global.