Bahlil Lahadalia Tegaskan Siap Kawal Peningkatan Investasi AS di Indonesia

Bahlil Lahadalia, siap mengawal peningkatan investasi AS di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil pasca bertemu dengan 12 pimpinan perusahaan asal AS

Menteri Bahlil Lahadalia dan Menko Luhut Binsar Panjaitan

Ditegaskan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, jika dirinya siap mengawal peningkatan investasi AS di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil pasca bertemu dengan 12 pimpinan perusahaan asal AS di Washington DC, Amerika Serikat. Pada pertemuan itu juga dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Hipmi Mardani H Maming.

Pemerintah Terbuka Pada Investasi AS di Indonesia Guna Dorong Pemerataan Ekonomi

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan, bila pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap investasi yang kolaboratif dan mendorong pemerataan ekonomi. Iapun menambahkan, salah satu kebijakan pemerintah saat ini yakni mewajibkan adanya kolaborasi antara investasi asing dengan pengusaha nasional, khususnya pengusaha lokal dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di daerah di mana investasi tersebut berada. ” Kami berpendapat bahwa sebuah investasi yang berkembang itu harus dimanfaatkan oleh semuanya, serta dapat tumbuh dan besar bersama-sama. ” tegas Bahli.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Investasi AS

Sementara itu disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini yaitu berkaitan dengan pengembangan ekosistem ekonomi hijau. Lewat mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan, restorasi ekosistem seperti hutan bakau, lahan gambut, dan hutan tropis. Luhut menilai, kebijakan nilai tambah yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 tersebut, memberikan dampak ekonomi yang positif, terutama dalam situasi pandemi Covid-19. ” Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Indonesia menyambut baik adanya minat investor asing dalam sektor terkait dengan ekosistem ekonomi hijau tersebut, terutama pada mekanisme transisi energi dan kawasan industri, serta industri dengan nilai tambah. ” kata Luhut.

Kemudian dikatakan oleh Chairman, President, dan CEO Air Products Seifi Ghasemi, pihaknya sangat mengapresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam memastikan investasi Air Products di Indonesia terealisasi. ” Kami sangat percaya bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah utamanya karena populasi Indonesia yang masih muda dan dinamis, sumber daya alam yang melimpah, dan pemerintahan demokrasi yang progresif serta mendukung investasi dari berbagai negara. ” tutur Seifi.

Freeport MacMoran Berencana Tingkatkan Investasi di Indonesia

Adapun salah satu perusahaan Amerika Serikat yang juga turut hadir para pertemuan itu, Freeport MacMoran mengungkapkan, dirinya merasa bangga serta memberi apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara Freeport dan Indonesia selama 55 tahun. President Freeport MacMoran Kathleen Quirk menuturkan, bahwa Freeport mempunyai rencana investasi tembaga jangka panjang yang tengah berjalan. ” Kami sangat menghargai kolaborasi yang telah berjalan selama ini semakin kuat serta komunikasi yang semakin baik dan transparan. Kami berencana meningkatkan investasi kami di Indonesia dan merasa semakin optimis dalam bekerja bersama di masa mendatang. ” jelasnya.

Merujuk pada data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Amerika Serikat sejak tahun 2000 hingga tahun 2021 telah mencapai angka 19,5 miliar dolar AS. Khususnya pada tahun 2021, investasi asal negeri Paman Sam tersebut mengalami peningkatan tajam sebesar 234 persen dari tahun sebelumnya, dengan total nilai investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS dan berada pada peringkat keempat. Adapun salah satu sektor yang mendominasi investasi asal Amerika Serikat, adalah sektor pertambangan, jasa, utilitas, industri kimia dan farmasi, serta industri makanan.

Berita Ekonomi Nusantarasatu

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline