Nusantarasatu.id: Kasus Omicron Dunia – Diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, jika kasus Covid-19 akibat varian baru Omicron di dunia kini telah berkembang delapan kali lebih cepat hanya dalam kurun waktu sepekan terakhir.“ Jadi, kenaikan (kasus Omicron) lebih dari delapan kali lipat dalam sepekan di dunia. ” tutur Budi dalam konferensi pers PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta.
Ia juga mengatakan, bahwa terhitung sejak dua pekan yang lalu, jumlah kasus Omicron di dunia yang terdeteksi masih sebanyak 7.900 kasus. Akan tetapi jelas Budi Gunadi, jumlah tersebut naik secara pesat menjadi 62.342 kasus pada pekan lalu. Akibatnya, jumlah negara yang telah terinfeksi varian Omicron inipun menjadi ikut bertambah, yakni 97 negara, dimana pada dua pekan lalu hanya berjumlah 72 negara. Dengan bertambahnya jumlah negara tersebut, maka ikut mengubah posisi negara dengan kasus Omicron tertinggi di dunia. “ Jadi, sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron dengan paling banyak ada di Eropa. ” imbuhnya.
Inggris Jadi Negara Tertinggi Miliki Kasus Covid-19
Lebih jauh ia menyampaikan, bila negara yang saat ini memiliki kasus tertinggi adalah Inggris sebanyak 37.000 kasus. Kemudian diikuti oleh Denmark sebanyak 15.000 kasus, Norwegia 2.000 kasus, Afrika Selatan sebanyak 1.300 kasus, dan Amerika Serikat mencapai angka 1.000 kasus. Dijelaskan pula oleh Menkes RI, telah terbukti jika kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi telah mengalami penurunan. Dimana hal ini akibat adanya varian Omicron dibandingkan dengan jenis varian Covid-19 yang lainnya.
Sehingga sambungnya, ada kemungkinan besar bila beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun telah mendapatkan booster, tetap dapat tertular oleh Omicron. Untuk itu, guna mempersiapkan diri apabila Omicron semakin banyak berkembang di Indonesia, Kementerian Kesehatan menghimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi guna menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke dalam komunitas lokal tanpa memilih jenis vaksin yang diedarkan.
Kementerian Kesehatan RI tambah Budi Gunadi, juga akan memperkuat protokol kesehatan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Lewat aplikasi tersebut, nantinya akan terlacak lokasi mana saja yang disiplin atau tidak dalam menerapkan protokol kesehatan. “ Sehingga, publik bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin menggunakan dan lokasi-lokasi mana yang tidak disiplin menggunakan, mal-mal mana yang PeduliLindunginya aktif, sehingga aman. Kalau yang terkena bisa cepat di karantina, mal mana yang tidak menerapkan, sehingga risikonya lebih besar bagi pengunjung. ” tuturnya.