Nusantarasatu.id – Dalam sembilan tahun ke depan pada 2030, kata Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh sebesar 800 persen. Sehingga hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh anak muda Indonesia dengan menjadi pengusaha atau entrepreneur di bidang teknologi. “ Ekonomi digital Indonesia akan tumbuh dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi Rp 4.531 triliun pada akhir 2030 atau tumbuh 800 persen dalam sembilan tahun ke depan. ” ucap Mendag lewat keterangannya di Jakarta.
Disrupsi Teknologi Jadi Hal Penting Bagi Pelaku Ekonomi Baru
Iapun menambahkan, jika pelaku usaha muda harus menciptakan disrupsi ekonomi digital dan harus mampu menciptakan nilai tambah di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Mendag Lutfi saat menghadiri Digital Technopreneur Festival (DTF) 2021 dan Socio Technopreneur Campus (STC) 2021 di Hotel Indonesia Kempinski. Ia menilai, bila disrupsi di dalam teknologi menjadi hal yang penting untuk pelaku ekonomi baru. Di tahun 2020, ekonomi Indonesia secara produk domestik bruto (GDP) sekitar Rp15.400 triliun atau setara dengan 1,1 triliun dolar AS. Dan pada akhir tahun 2030, akan tumbuh sekitar 1,5 kali lipat antara Rp24.000 triliun-Rp30.000 triliun.
Sedangkan pertumbuhan tetinggi sebesar 34 persen berasal dari perdagangan secara elektronik dengan nilai sekitar Rp1.908 triliun atau 120 miliar dolar AS. Akan tetapi, yang terpenting yaitu bidang pendidikan sebesar 3 persen dengan nilai Rp160 triliun dan kesehatan sebesar 8 persen dengan nilai sekitar Rp476 triliun.
Kedua hal ini dirasa sangat penting, karena membantu generasi emas (golden generation), generasi penerus Indonesia. “ Pendidikan sangat penting, hari ini, lulusan SMA hanya 60 persen dari angkatan kerja. Di masa yang akan datang harus dikonversi menjadi 99 persen. Untuk mengejar hal tersebut, harus didukung teknologi pendidikan. ” tutur Lutfi.
Sementara itu terkait kesehatan sambung Mentgeri Perdagangan RI, setiap dokter yang lulus harus menanggung 600 pasien baru. ” Oleh sebab itu, kita harus mendapatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan kepada angkatan kerja muda. ” imbuhnya.
Ekonomi Digital RI Akan Tumbuh 8 Kali Lipat di Tahun 2030
Lebih jauh dirinya menyampaikan, pada tahun 2020, ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar 44,0 miliar dolar AS, dan akan tumbuh delapan kali lipat menjadi 323,6 miliar dolar AS pada 2030. Itu artinya, akan tumbuh enam kali lebih besar dibanding Malaysia, tujuh kali lebih besar dibanding Filipina, sembilan kali lebih besar dibanding Singapura, dan empat kali lebih besar dari Vietnam. “ Jika indeks per kapita naik dari 162,8 dolar AS/kapita menjadi sama dengan Malaysia sebesar 1.403,1 dolar AS per kapita, maka ekonomi digital Indonesia tumbuh menjadi 417 miliar dolar AS. Ini merupakan salah satu yang paling besar. ” ujarnya.
Kemudian tren ke depan lanjut Lutfi, di antaranya 5G, Internet of Things (IoT), blockchain, kecerdasan buatan, dan cloud computing akan mengubah dan mempengaruhi hidup masyarakat Indonesia. “ Kelima teknologi tersebut akan menembus batas ruang dan waktu. Teknologi pertanian (agritech), teknologi keuangan (fintech), teknologi Pendidikan (edutech), dan teknologi kesehatan (healthtech) akan berubah selamanya dan ini harus diantisipasi pelaku ekonomi baru di masa yang akan datang. ” pungkasnya.
