Wiku Adisasmito: Jangan Antipati Pada Setiap Kebijakan Pemerintah

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, terutama dalam rangka menjelang hari libur Natal dan tahun baru diharapkan masyarakat tidak antipati terhadap kebijakan

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

Nusantarasatu.id – Seluruh lapisan masyarakat diminta oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, agar tidak bersikap antipati terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, terutama dalam rangka menjelang hari libur Natal dan tahun baru. “ Saya harapkan, kita semua menghindari sikap antipati terhadap kebijakan. Dan menyadari bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan bentuk pelindungan bagi masyarakat. ” terang Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia per 11 November 2021 yang diikuti lewat akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta.

Ia juga menambahkan, bila segala bentuk kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah, merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari penularan virus Covid-19. Karena tren kenaikan kasus pada setiap hari libur jelas Wiku, bisa dikatakan cukup kompleks. Adapun kompleksnya kenaikan angka kasus positif Covid-19 setiap hari libur, dipicu oleh beberapa faktor penyebab yang telah teridentifikasi. Seperti terjadinya peningkatan mobilitas yang tidak diimbangi oleh upaya testing yang cukup.

Testing Jadi Langkah Preventif Guna Pastikan Pelaku Perjalanan Sehat

Padahal lanjutnya, testing menjadi hal yang sangat krusial sebagai langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi yang sehat dan bisa memastikan pelaku tidak menularkan virus ke daerah lain. Sedangkan penyebab lainnya kata Wiku, juga diakibatkan oleh masyarakat yang masih tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, baik selama rangkaian perjalanan maupun aktivitas selama liburan. Dan ketidakdisiplinan itu, dapat tercermin pada tradisi berkumpul untuk makan bersama dan menjalankan tradisi keagamaan.

Sehingga akibatnya ucap Prof. Wiku Adisasmito, keteledoran itu turut meningkatkan potensi terjadinya penularan virus Covid-19, termasuk akibat meningkatnya aktivitas sosial di pusat perbelanjaan, tempat rekreasi maupun tempat publik tanpa adanya pengawasan protokol kesehatan. “ Berdasarkan hasil analisis data tersebut, saya meminta pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong libur Natal dan tahun baru. ” tegasnya.

Penerapan Prokes Di Obyek Wisata Harus Lebih Ditingkatkan

Lebih jauh ia menuturkan, bahwa dalam menghadapi berbagai macam penyebab yang memicu terjadinya peningkatan peluang kasus positif ini, pemerintah perlu membentuk kebijakan yang efektif dan tepat sasaran berdasarkan data serta situasi di lapangan. Oleh karena itu, ia meminta penerapan protokol kesehatan di tempat wisata yang menjadi destinasi tujuan ketika hari libur lebih ditingkatkan. Caranya yakni dengan dibentuknya satgas di area tersebut guna mengawasi segala bentuk kegiatan yang dilakukan pengunjung.

Bukan itu saja tegas Wiku, seluruh fasilitas umum juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai skrining dan prasyarat untuk masuk ke tempat bermain. “ Apabila ada pengunjung yang menolak untuk menggunakan aplikasi tersebut, petugas wajib untuk menolak pengunjung masuk ke areanya. ” ucapnya.

Dikesempatan ini dirinya berharap, agar masyarakat bisa bekerjasama untuk mematuhi dan menjalankan peraturan yang ditetapkan. Disamping itu, juga tidak lengah sehingga membuka celah penyebaran virus lebih luas lagi. “ Setiap langkah kecil dan sederhana, memakai masker saja akan sagat signifikan hasilnya. Saya mengajak masing-masing individu untuk menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya dalam menegakkan protokol kesehatan sehingga bisa mempercepat terciptanya kepatuhan kolektif yang kita cita-citakan selama ini. ” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline