Presiden Jokowi Tegaskan, Kedaulatan Bukan Berarti Menutup Diri

Di tengah dunia yang semakin terbuka dengan interaksi dan disrupsi tinggi, kedaulatan tidak bisa hanya diartikan sebagai kemampuan mengusir penjajah

Presiden RI Joko Widodo

Nusantarasatu.id – Disebutkan oleh Presiden RI Joko Widodo, bila di tengah dunia yang semakin terbuka dengan interaksi dan disrupsi yang tinggi, kedaulatan tidak bisa hanya diartikan sebagai kemampuan mengusir penjajah, atau justru menutup diri dari dunia luar. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Presiden Jokowi dalam kata sambutannya pada acara pembukaan Kongres DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), yang disaksikan secara virtual lewat kanal Youtube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Senin (6/12/2021).

” Nasionalisme kedaulatan bangsa menghadapi tantangan tantangan baru. Kedaulatan tidak bisa hanya dimaknai sebagai kemampuan mengusir penjajah. Kedaulatan bukan berarti memagari tidak ada pihak luar yang masuk ke Tanah Air kita. Kedaulatan bukan berarti menutup diri, tetapi kedaulatan adalah pemanfaatan maksimal untuk masyarakat bangsa dan negara. ” tutur Presiden RI.

lebih jauh dikatakan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut, sebagai rumah besar kaum nasionalis dan kaum marhaenis, PA GMNI harus menjadi yang terdepan dalam merawat nasionalisme yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Yang juga selalu memperkuat persatuan dan kesatuan serta memperkokoh kedaulatan bangsa.

Globalisasi Lahirkan Dunia Yang Hyper-Kompetisi

Jokowi menilai, dalam dunia yang semakin terbuka dengan interaksi antarnegara yang juga kian tinggi, maka gelombang globalisasi tidak bisa dihindarkan lagi. Tidak hanya mobilitas fisik antarnegara yang semakin tinggi atau mobilitas barang dan uang yang semakin mudah, namun juga mobilitas gagasan dan mobilitas pengetahuan semakin tinggi, melalui ranah-ranah digital. ” Konsekuensinya globalisasi melahirkan dunia yang hyper-kompetisi, dunia yang diwarnai kompetisi yang super ketat. Oleh karena itu satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi. ” ujar Presiden.

Dalam kesempatan yang sama disampaikan Jokowi, Indonesia harus memenangkan kompetisi di dalam negeri, sekaligus juga kompetisi di pasar global. Indonesia harus lebih unggul dari negara-negara lain lanjutnya, serta harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang semakin kompetitif saat ini. Bukan itu saja, Presiden turut menjelaskan, bila kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian, untuk menemukan cara-cara baru. Guna bisa mendahului negara lain terang Jokowi, Indonesia tidak mungkin menggunakan tangga yang sama sebagaimana yang dipakai oleh negara-negara yang maju di saat yang lalu. Indonesia katanya, harus melompat untuk bisa mendahului negara-negara maju.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline