Kontingen Jawa Barat Jadi Juara Umum Kejurnas Arung Jeram 2022

Reza Arya

Nusantara Satu Olahraga – Dalam Kejuaraan Nasional Arung Jeram 2022 yang berlangsung di Sungai Pekalen, Probolinggo, Jawa Timur, kontingen Jawa Barat berhasil keluar sebagai juara umum. Pada event yang juga bagian dari persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 itu, Jawa Barat memimpin klasemen akhir perolehan medali dengan memboyong 18 medali emas dan dua perunggu.

Kemudian, disusul oleh kontingen Jawa Timur pada posisi kedua klasemen akhir perolehan medali keseluruhan, dengan mengantongi tiga medali emas, enam perak dan tujuh perunggu. Sedangkan kontingen lainnya dari Jambi, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, dan Sumatera Utara, hingga kejuaraan tersebut berakhir, belum mampu membawa pulang satu pun medali emas ,dan hanya meraih perak dan perunggu. Mereka secara beruntun menempati posisi ketiga hingga kedelapan klasemen. Adapun sisanya, seperti Aceh, NTB, Sulawesi Utara belum bisa menghasilkan medali.

<img decoding=
Kontingen Arung Jeram Jawa Barat

Jawa Barat Lebih Siap Dari Kontingen Lain di Kejurnas Arung Jeram 2022

Disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB FAJI Irfan Bahtiar, pihaknya mengakui jika Jawa Barat memang lebih siap dibandingkan kontingen lain dalam Kejurnas Arung Jeram 2022. ” Secara kuantitas maupun kualitas, Jawa Barat memang masih mengungguli daerah lainnya. Secara kuantitas saja, Pengcab (pengurus cabang) arung jeram di Jawa Barat saja ada banyak dan kejuaraan antar Jawa Barat bahkan lebih seru persaingannya. ” ucap Irfan melalui keterangan tertulis Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI).

Lebih jauh dirinya menyebutkan, bila medali emas memang dikuasai tim dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Meski begitu sambungnya, tim lain dari Sumatera, khususnya Jambi, juga cukup menjanjikan. Sedangkan hasil pembinaan di daerah lain kata Irfan Bahtiar, masih belum terlalu terlihat.

Iapun berpendapat, bahwa kehadiran pengcab cukup penting guna menghadirkan kompetisi bagi atlet. “ Kalau daerah memiliki banyak pengcab pasti akan banyak kompetisi yang berjalan, artinya itu bisa mempengaruhi banyaknya jam terbang yang bisa dihasilkan atlet, lalu bisa melakukan evaluasi kesalahan lebih sering, meng-update trik-trik mengingat setiap jeram memiliki tingkat kesulitan berbeda, lalu bisa lebih paham medan, dan terakhir tentu dapat melahirkan pelatih yang berkualitas. ” pungkasnya.

Irfan menilai, jika kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi para pengurus daerah untuk lebih menggiatkan lagi arung jeram di daerahnya. Karena lanjutnya, sementara ini kualitas yang cukup merata hanya ada di zona Barat saja.

Leave a Comment