Nusantarasatu.id – Protein merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh manusia untuk membantu membangun otot dan jaringan tubuh. Namun sayangnya, tubuh tidak dapat menyimpan protein dalam waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, Anda perlu mencukupi kebutuhan protein setiap hari. Lantas, apa jadinya jika tubuh kekurangan protein?
Defisiensi protein adalah suatu kondisi yang umum terjadi saat seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan protein harian dari makanan sumber protein. Kekurangan protein juga bisa terjadi ketika seseorang mendapatkan asupan proteinnya dari jenis protein berkualitas rendah. Daging hewan dan beberapa sayuran diketahui mengandung protein, namun jumlah rangkaian asam aminonya sebagai bentuk dasar protein tersebut bisa bervariasi. Hal ini juga akan memengaruhi asupan protein seseorang.
Pada individu yang sehat, defisiensi protein sangat erat kaitannya dengan pola makan. Diperkirakan ada 10 juta orang di dunia mengalami defisiensi protein akibat pemilihan jenis makanan harian, dengan proporsi tertinggi di negara berkembang. Risiko defisiensi protein paling tinggi terdapat pada kelompok vegetarian dan vegan.
Dampak Bila Kekurangan Protein
Karena protein diperlukan dan digunakan dalam menjalankan berbagai fungsi tubuh, maka defisiensi protein berkaitan dengan berbagai macam gangguan seperti:
Gangguan Kesehatan
1. Gangguan kognitif
Fungsi kognitif otak dapat terganggu ketika tidak tercukupinya kebutuhan protein harian Anda. Pasalnya, otak merupakan salah satu organ tubuh yang menggunakan banyak protein untuk bisa berfungsi. Kekurangan protein dapat menghambat produksi hormon pengatur mood dan ketajaman berpikir.
2. Bengkak Pada Bagian Tertentu
Defisiensi protein menyebabkan Anda rentan kekurangan serum albumin. Serum ini merupakan salah satu jenis protein yang disimpan dan diedarkan dalam darah. Kekurangan albumin dapat menyebabkan munculnya pembengkakan di bagian tubuh yang terpengaruh. Pembengkakan atau edema tersebut juga dapat terjadi pada sekitar rongga perut yang merupakan tanda dari penyakit kwashiorkor.
3. Perlemakan Hati
Perlemakan hati umumnya disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak. Namun hal tersebut bisa juga dikarenakan akibat defisiensi protein. Tubuh yang kekurangan protein tidak mampu memproduksi cukup lipoprotein, yaitu protein yang bertugas untuk mengangkut lemak. Akibatnya, penumpukan lemak pada hati dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati.
4. Rambut, Kulit & Kuku Jadi Rapuh
Protein adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rambut, kulit dan kuku. Itulah sebabnya, defisiensi protein dapat menyebabkan masalah kulit menjadi kering, kuku kusam dan mudah patah, terjadinya perubahan pada tekstur rambut, hingga rambut yang lebih gampang rontok.
5. Mudah Sakit
Sel darah putih bertanggung jawab sebagai pasukan pelindung system kekebalan tubuh. Saat tubuh kekurangan protein, maka produksi sel darah putih juga akan mengalami penurunan. Akibatnya, tubuh akan lebih rentan terhadap penyakit akibat infeksi kuman dan virus.
6. Asupan Nutrisi Lain Jadi Tidak Seimbang
Defisiensi protein juga dapat menghambat fungsi peredaran nutrisi lainnya ke setiap bagian tubuh. Apabila kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama, maka keseimbangan nutrisi tubuh dapat terganggu. Kekurangan gizi secara umum dapat menyebabkan nafsu makan menurun, emosi jadi tidak stabil, sulit tidur (insomnia), mudah merasa lemas serta mengalami gangguan emosi. Pada anak-anak, kekurangan protein dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya sehingga meningkatkan risiko anak mengalami stunting dan gangguan perkembangan lainnya.
7. Kehilangan Masa Otot
Jaringan otot tubuh merupakan bagian yang paling banyak menyimpan dan menggunakan protein. Ketika tubuh Anda kekurangan protein, maka protein dalam otot rangka akan diambil secara perlahan untuk memenuhi kebutuhan protein tersebut. Dalam waktu yang lama defisiensi protein dapat menyebabkan penurunan massa otot yang serius.
8. Mudah Lapar
Saat asupan protein tidak mencukupi kebutuhan harian, Anda jadi lebih mudah merasa lapar. Lapar merupakan insting alami tubuh untuk mengingatkan agar mencukupi asupan gizi. Gampang lapar pada akhirnya sering tidak disadari dapat memicu kegemukan atau obesitas.
Jumlah Protein Yang Dibutuhkan Tubuh Dalam Satu Hari
Pada dasarnya, kebutuhan protein setiap orang sangat bervariasi, bergantung pola aktivitas dan karakteristik tubuh. Untuk mencegah defisiensi protein, seseorang membutuhkan asupan makanan tinggi protein sekitar 0,8 gram protein untuk setiap kilogram berat badan. Utamakan sumber protein hewani seperti daging, ikan dan susu, serta tambahan lainnya dari makanan protein nabati seperti gandum dan kacang-kacangan.
Defisiensi protein adalah hal yang harus dihindari jika Anda ingin menjaga kesehatan tubuh tetap optimal. Meski begitu, bukan berarti Anda harus berlebihan makan protein, terutama jika Anda memiliki penyakit ginjal. Penyakit ini menyebabkan ginjal kesulitan memecah protein. Asupan protein yang berlebihan dapat semakin memberatkan kerja ginjal, yang dapat berakhir pada kegagalan fungsi ginjal. Hal serupa juga terjadi pada orang-orang yang punya penyakit hati, karena organ tersebut juga berperan dalam mencerna protein. Dengan mengurangi asupan protein, Anda akan meringankan beban kerja hati.