Nusantarasatu.id – Dijelaskan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa Presidensi G20 telah meningkatkan kepercayaan investor global untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. “ Secara ekonomi, hal ini akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. ” ujar Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/12/2021).
Ajang Presidensi G20 Indonesia berpeluang meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri hingga mencapai angka Rp1,7 triliun. Serta penambahan PDB yang diperkirakan mencapai sebesar Rp7,47 triliun, dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri. Disamping memberikan keuntungan terhadap pemulihan ekonomi nasional, dirinya juga menyatakan, bila dalam Presidensi G20 Indonesia berperan penting menjembatani keberagaman yang ada dalam Forum G20.
Indoneesia dan Masyarakat Dunia Sedang Tunggu Presidensi G20
Indonesia yang memiliki falsafah musyawarah dan mufakat sambungnya, diharapkan dapat menjembatani antar berbagai kelompok negara. “ Indonesia dan masyarakat dunia sedang menunggu Presidensi G20 Indonesia untuk mengambil kebijakan yang berwawasan ke depan, bersifat inklusif dan langkah-langkah yang konkret di luar narasi-narasi politik. ” tutur Menko Airlangga.
Lebih lanjut iapun menambahkan, bila Presiden Joko Widodo mencita-citakan G20 sebagai platform kerjasama ekonomi dengan tiga sektor, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi melalui digitalisasi, dan transisi menuju energi yang berkelanjutan. “ Kita merasakan manfaat teknologi digital di berbagai sektor dan tentunya kita akan terus mendorong sektor-sektor yang dapat menjadi mesin-mesin pertumbuhan baru sebagai nilai dari ekonomi digital sendiri. ” imbuhnya.
untuk itu iapun mengharapkan, adanya masukan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pakar dan akademisi, untuk memaksimalkan manfaat Presidensi G20 Indonesia. Sehingga nantinya, Indonesia sanggup melahirkan terobosan-terobosan baru, termasuk di sektor transisi energi bagi semua negara, dengan mempromosikan adopsi teknologi yang terjangkau, mekanisme pembiayaan bersama, dan prioritas transisi energi yang berkelanjutan. “ Dalam upaya ini, kita akan melibatkan peran serta ilmuwan dan akademisi yang tergabung dalam Think 20 dan Science 20 yang ini diharapkan bisa memberikan kontribusi ke tiga bidang tersebut juga transisi energi. ” tegas Menko Airlangga.