Nusantarasatu.id – Ditegaskan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, bahwa tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, meski varian baru Covid-19, Omicron, sudah ditemukan di tanah air. “ Di Indonesia, sekalipun alami pandemi Covid-19, trust investor khususnya FDI (investasi asing langsung) itu tinggi sekali. ” tuturnya seusai acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Lebih lanjut disampaikan oleh Bahlil, jika tingginya tingkat kepercayaan investor tersebut dibuktikan dengan keseriusan mereka untuk mengeksekusi perizinan-perizinan yang telah diperoleh. Kemudian Bahlil pun mencontohkan, salah satunya yaitu investasi PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, yang terhalang oleh tumpang tindih lahan sehingga harus mangkrak. Akan tetapi justru saat Covid-19 melanda, pada triwulan pertama tahun 2020, proyek tersebut bisa benar-benar terrealisasi. Selanjutnya mantan Ketua Umum Hipmi tersebut turut memastikan, bila tidak ada rencana investasi yang mundur, terutama rencana-rencana investasi yang sudah investor sampaikan. ” Rencana investasi yang mereka sampaikan kepada kami, tidak ada satupun yang diundur. ” ucap Bahlil Lahadalia.
Optimis Pada Hasil Komunikasi dan Pendekatan Tim Kementerian Investasi
Dalam kesempatan ini iapun menambahkan, bahwa masalah investasi ibarat seni untuk meyakinkan dan merayu seseorang. Bahlil pun merasa optimis, atas dasar komunikasi dan pendekatan yang dilakukan oleh tim Kementerian Investasi, maka tidak ada keraguan investor untuk menanamkan modalnya di tanah air. ” Ini persoalan seni dalam meyakinkan, seni untuk merayu. Saya punya keyakinan atas dasar data dan hasil komunikasi, pendekatan oleh tim Kementerian Investasi, dengan tim investor insya Allah tidak ada keraguan. Ada keraguan, tapi tidak banyak. ” tegas Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI ini juga merasa optimis, jika target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun 2022 mendatang akan dapat dipenuhi. Namun dengan catatan sambungnya, kasus Covid-19 bisa dikendalikan. ” Saya yakin target Rp1.200 tercapai, syaratnya Covid-19 bisa terkendali. Jangan seperti saat Delta. ” imbuhnya.