Kemenkeu Sebut Ketahanan Eksternal Indonesia Tetap Terjaga

Nur Afni

Nusantarasatu.id – Ditegaskan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, bahwa ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19, yang telah berlangsung selama hampir dua tahun. Ia menambahkan, jika stabilitas ketahanan eksternal Indonesia ini salah satunya ditopang oleh Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2021 yang surplus sebesar 10,7 miliar dolar AS atau 1,49 persen terhadap PDB. “ Surplus ini menunjukkan ketahanan eksternal Indonesia yang cukup kokoh dan momentum ini masih tetap akan kita pertahankan seiring dengan pemulihan ekonomi ke depannya. ” ucapnya di Jakarta.

Kredit BI

Perbaikan kinerja NPI pada triwulan III tersebut ucap Febrio, didorong oleh kinerja transaksi berjalan yang mencatatkan surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS serta surplus transaksi modal dan finansial sebesar 6,1 miliar dolar AS. Adapun surplus transaksi berjalan, didorong oleh peningkatan yang cukup signifikan dari neraca perdagangan barang, terutama kenaikan ekspor barang non-migas, sedangkan neraca migas masih menunjukkan defisit. Ekspor barang non-migas sendiri tercatat tumbuh sebesar 14,7 persen (qtq) dan 50,7 persen (yoy). Meski di tengah penerapan PPKM, pada triwulan III 2021, ekspor tetap menunjukkan kinerja yang sangat positif.

Peningkatan Ekspor Didorong Kenaikan Permintaan Global

Untuk ekspor triwulan III-2021 sambung Febrio, mengalami peningkatan karena kinerja baik di produk bahan bakar/hasil pertambangan serta produk manufaktur yang tumbuh masing-masing sebesar 128 persen (yoy) dan 37,7 persen (yoy). Peningkatan ekspor tersebut, didorong oleh kenaikan permintaan global terutama dari negara mitra utama dagang seperti China, India dan AS, serta peningkatan harga komoditas. Untuk terus mendukung perbaikan kinerja ekspor, pemerintah akan berfokus pada kebijakan untuk memperbaiki efisiensi, meningkatkan daya saing ekonomi serta meningkatkan nilai tambah produk ekspor komoditas.

Selain itu, penguatan industri nasional juga akan terus ditingkatkan, sehingga mampu mendukung program optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Bukan itu saja, impor barang juga menunjukkan perbaikan seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi domestik dan ekspor yang kian menguat yaitu tumbuh 2,7 persen (qtq) dan 43,3 persen (yoy). Sedangkan peningkatan impor barang, didorong oleh adanya peningkatan impor barang konsumsi sebesar 55,4 persen (yoy) dan impor bahan baku 49,7 persen (yoy), serta impor barang modal yang tercatat 17,7 persen (yoy).

Terkendalinya Penyebaran Covid-19, Jadikan Kepercayaan Investor Tinggi

Adapun untuk neraca pendapatan primer, mengalami defisit sebesar 8,33 miliar dolar AS, sedangkan neraca pendapatan sekunder tercatat surplus 1,46 miliar dolar AS. Berikutnya, terjadi surplus pada transaksi modal dan finansial di triwulan III yang mencapai angka 6,1 miliar dolar AS atau 2 persen dari PDB. Hal ini ditopang oleh perbaikan kinerja investasi lainnya serta surplus investasi langsung dan terjaganya investasi portofolio. Dengan makin terkendalinya penyebaran Covid-19 di tanah air, menjadikan kepercayaan investor masih tinggi, sehingga menopang surplus aliran arus modal asing yang melalui investasi langsung hingga mencapai 3,3 miliar dolar AS.

Sementara untuk kinerja investasi portofolio, masih mampu membukukan surplus sebesar 1,1 miliar dolar AS di tengah tekanan arus keluar investor asing di pasar obligasi pemerintah. Selain itu, dengan membaiknya kinerja transaksi modal dan finansial, juga tidak terlepas dari kinerja investasi lainnya yang mampu mengalami surplus sebesar 1,5 miliar dolar AS. Tingginya surplus dari sisi investasi lainnya dipengaruhi oleh penurunan pembayaran pinjaman luar negeri sektor swasta dan peningkatan penempatan simpanan nonresiden pada sistem perbankan dalam negeri.

Lebih jauh disampaikan oleh Febrio Kacaribu, dari sisi sektor publik, tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang diterima dari IMF turut menopang terjadinya surplus di investasi lainnya ini. Merujuk pada perkembangan dari NPI triwulan III, cadangan devisa Indonesia pada akhir triwulan III mengalami peningkatan menjadi 146,9 miliar dolar AS atau setara pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah.

Leave a Comment