Kinerja Baik BEI Selama Tahun 2021 Diapresiasi Menko Airlangga

Kinerja baik dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021, mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto

Nusantarasatu.id – Kinerja baik dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021, mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. “ Kinerja ini tentu pendalaman pasar terjadi peningkatan tadi disampaikan 7,38 juta daripada investor di mana ini investornya masuk investor ritel dan tentu tadi kinerja IPO (juga bagus). ” ucap Airlangga dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2021, di Jakarta.

Sepanjang tahun 2021, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor baru di level 6.723 pada tanggal 22 November, yang melampui IHSG sebelum terjadinya pandemi. “ Kita beri tepuk tangan untuk return dari Bursa Efek Indonesia yaitu year to date-nya 10 persen. ” tuturnya.

Sedangkan pada tanggal 29 Desember 2021, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 6.600,68 atau meningkat 10,4 persen dari posisi Desemeber 2020. Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 29 Desember mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni sebesar Rp6.970 triliun.

Survey Bank Indonesia Rata-rata Rasio Sebesar 76,1 Persen

Pada kesempatan yang sama iapun menjelaskan perkembagan terkini dari perekonomian nasional. Pada sisi demand dan segi produksi terangnya, terdapat perbaikan, serta dari segi manfaktur yang berada di level ekspansi di 53,9 persen. Level tersebut ungkap Airlangga Hartarto, jauh lebih tinggi dibandingkan pra pandemi Covid-19, yaitu sebesar 51 persen. Begitu juga dengan harga barang jasa yang relatif baik, serta inflasi 1,75 persen (yoy) yang menunjukkan berbagai kegiatan sudah mulai pulih. Begitu juga termasuk survei Bank Indonesia, dimana rata-rata rasionya sebesar 76,1 persen di bulan November.

Sementara penerimaan perpajakan, mencapai angka Rp1.231,87 triliun atau 100,19 persen dari target Rp1.122,9 triliun. Capaian ini merupakan yang tertinggi selama 12 tahun terakhir dan justru terjadi pada saat pandemi Covid-19. “ PNBP juga sudah diatas 100 persen kita terima kasih kepada harga supercycle komoditas dan juga penerimaan cukai juga di atas 100 persen. ” ucap Airlangga.

Lebih jauh dirinya pun merasa optimistis, jika defisit akan bisa dikendalikan di tahun 2023 apabila situasi under lying relatif sama dan pandemi Covid-19 tertangani. Selanjutnya dari sisi ekspor, tumbuh 42,62 persen year to date dan ekspor tertinggi di dukung oleh sektor kelapa sawit yang mendekati Rp32,32 miliar.

Bukan itu saja, kinerja positif juga dicatatkan oleh iron dan steel baja yang diperkirakan bisa mencapai angka Rp20,8 miliar. Begitu juga dengan kinerja perbankan yang penyaluran kreditnya sampai bulan November sebesar 4,82 persen. “ Pandemi menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi dan pemerintah optimis di 2022, InsyaAllah pertumbuhan ekonomi bisa didorong ke 5,2 persen dan selamat kepada seluruh stakeholder pasar modal yang di dalam pandemi COVID-19 ini kita rebound-nya relatif cepat. ” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline