Nusantarasatu.id Bantu Korban Erupsi Semeru – Guna membantu dan mengamankan masyarakat yang menjadi korban letusan atau awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, segera menambah jumlah personelnya. ” Kapolri harus bertindak cepat dan proaktif membantu masyarakat terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Kapolri harus menambah jumlah personel dan menempatkan Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri. ” ucap Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/12/2021).
Iapun mengatakan, bahkan jika diperlukan, Polri juga turut mendirikan dapur umum. Hal ini dimaksudkan supaya jangan sampai masyarakat tidak mau mengungsi karena takut akan kehilangan harta bendanya. Dalam kesempatan yang sama, Andi Rio berharap, agar masyarakat sementara ini tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tertentu, sebelum adanya pemberitahuan status aman Gunung Semeru dari pihak yang berwenang dan terkait.
Jangan Sampai Ada Masyarakat Yang Tidak Mengungsi ke Titik Aman
Hal itu menurutnya, untuk menjaga keselamatan jiwa dari bahaya awan panas guguran Gunung Semeru yang hingga kini masih menyemburkan material kecil. ” Aparat kepolisian harus berjaga di titik tertentu, namun tetap harus memperhatikan keselamatan jiwa. Jangan sampai masih ada masyarakat yang diam di rumah dan tidak mau mengungsi ke titik yang aman. ” imbuhnya.
Politisi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI tersebut, meminta pada Kapolri bersama pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya, dapat saling membantu serta melakukan komunikasi dan kordinasi dengan baik dalam penanganan bencana alam awan panas guguran Gunung Semeru. Langkah tersebut lanjut Andi Rio, supaya tidak ada tumpang tindih dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
” Harus cepat tertangani dan tepat sasaran, jangan ada masyarakat yang kelaparan dan tidak memiliki pakaian serta tempat pengungsian yang layak, tenda darurat atau titik pengungsian harus layak. Jangan sampai masyarakat yang mengungsi justru tidak nyaman dan akhirnya balik ke rumah masing masing. “ pungkasnya.