Nusantarasatu.id – Dijelaskan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, bahwa kunjungan ke desa wisata naik meningkat sebesar 30 persen di saat sektor pariwisata lainnya mengalami kontradiksi. ” Sedikit berbagi data yang kita dapatkan dari Grab, justru di tengah pandemi kunjungan ke desa wisata naik 30 persen. Oleh karena itu, pak bupati dan wakil bupati diharapkan bisa mendorong kepada dinasnya aktif dalam Jaring Desa Wisata atau Jadesta.com. ” tuturnya pada saat menghadiri acara KolaborAksi Regional 2 dengan perwakilan pemerintah daerah sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta.
Pada pertemuan ini, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta kepada empat kepala daerah Nusa Tenggara Timur, yang berasal dari Sumba Barat, Sumba Timur, Malaka, dan daerah Berau dari Kalimantan Timur, untuk mengembangkan desa wisata di daerahnya. Hal ini dikarenakan desa wisata potensial membangkitkan perekonomian Indonesia serta memperluas lapangan pekerjaan.
Lebih jauh Sandiaga Uno menyebutkan kepada para kepala daerah, agar bisa menjadikan rumah-rumah di destinasi wisata sebagai alternatif penginapan atau homestay. Sehingga nantinya, dapat memunculkan peluang lapangan pekerjaan. ” Homestay ini juga banyak diinginkan dan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan yang berkunjung ke desa wisata. ” imbuhnya.
Daerah Diminta Gelar Kegiatan Dengan Kedepankan Tradisi dan Budaya Setempat
Disamping itu, dirinya turut mendorong agar setiap daerah dapat menggelar kegiatan (event) dengan mengedepankan tradisi dan budaya setempat. ” Memang ke depan ini kegiatan kita banyak diawali atau memusatkan kepada event. Jadi event di Sumba Timur, Sumba Barat, Malaka, dan Berau harus dikembangkan. ” ucap Sandiaga.
Sementara itu ditambahkan oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya, para kepala daerah agar menyiapkan konten promosi wisata di daerahnya untuk dipromosikan melalui akun media sosial yang dimiliki Kemenparekraf, antara lain @indtravel dan @pesonaid_travel. Karena sambung Nia, cara tersebut dinilai efektif untuk memasarkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif ke wisatawan nusantara hingga wisatawan mancanegara.
” Kami dari Deputi Pemasaran akan mendukung lebih intens. Oleh karena itu kami ingin meminta bantuan bapak ibu untuk menyiapkan konten video TVC (Television Commercial/iklan) durasi 30 detik, 1 menit, kemudian juga digital yang bisa kami publikasikan di akun media sosial kami. ” ujar Nia Niscaya.
Sedangkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa menegaskan, pihaknya akan mengidentifikasi kegiatan yang cocok di tiap daerah yang nantinya bisa dikatikan dengan desa wisata dan ekonomi kreatif.