Dinyatakan oleh pihak Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bahwa stok hewan kurban Idul Adha 2022, seperti kambing maupun sapi, dipastikan aman. Stok tersebut terang Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya, sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh warga masyarakat setempat. ” Semua hewan korban itu dipastikan bebas dari penyakit muluk dan kuku (PMK). ” tegasnya.
Merujuk pada data sementara, jumlah ternak sapi pejantan yang telah siap untuk dijadikan hewan kurban yaitu sebanyak 850 ekor dan kambing sekitar 1.000 ekor pada tahun 2022 ini. Sedangkan berdasarkan data jumlah hewan kurban pada 2021 kemarin, mencapai angka 370 ekor sapi dan 1.000 ekor lebih kambing. ” Pengiriman ternak keluar daerah sekarang telah dibatasi untuk mencegah PMK tersebut. Sehingga stok hewan kurban di Lombok Tengah aman. ” kata Taufikurahman.
Lakukan Pendekatan ke Pengusaha Agar Hewan Kurban Idul Adha Sehat
Lebih jauh dirinya mengungkapkan, guna menjaga kesehatan sapi ternak, saat ini pemerintah daerah telah melakukan pendekatan kepada para pengusaha ternak. Adapun tujuannya sambung Kedinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, supaya memberikan biaya lebih dalam perawatan ternak agar tetap sehat dan bisa dijadikan kurban oleh masyarakat. ” Perawatan sapi juga harus diperhatikan oleh para pengusaha ternak. ” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama iapun turut menyampaikan, bila pihaknya telah melakukan penutupan semua pasar hewan di Lombok Tengah sebagai langkah antisipasi meluasnya wabah PMK. Disamping itu terang Taufikurahman, juga melakukan isolasi (lockdown) terhadap sapi yang terkena penyakit PMK.
Bukan itu saja lanjutnya, langkah lainnya yang juga dilakukan dengan cara menyemprotkan disinfektan untuk sterilisasi di sekitar komplek kandang. Selain itu, Dispertanak Lombok Tengah juga membatasi dan mengawasi secara ketat terhadap penggerakan lalu lintas hewan ternak untuk mencegah penyebaran wabah PMK tersebut. ” Pengobatan juga terus kita lakukan dan petugas juga tetap intens melakukan pengawasan terhadap sejumlah hewan yang terkena PMK. ” tegas Taufikurahman.