Nusantarasatu Kesehatan – Bentuk tubuh setiap orang pastinya akan berbeda satu dengan lainnya. Bila diperhatikan, ada orang bertubuh gemuk dengan kumpulan lemak di area perut, dan sebagian lainnya mempunyai tumpukannya di paha. Tahukah Anda kalau perbedaan letak lemak ini bisa mengindikasikan bahaya yang berbeda pula? Lantas, antara perut dan paha, mana yang lebih berbahaya?
Orang yang memiliki kelebihan lemak di perut atau di sekitar bagian atas tubuhnya, bisa disebut dengan bentuk tubuh tipe apel. Sementara orang yang punya tumpukan lemak lebih banyak di area bawah tubuh, seperti di paha, dikenal sebagai bentuk tubuh tipe pir. Sebenarnya masing-masing kumpulan lemak ini, baik di area paha ataupun perut, tetap berbahaya bagi kesehatan dan bisa menimbulkan risiko penyakit tertentu. Namun ternyata lemak perut harus lebih diwaspadai jika dibandingkan dengan paha.
Sebagaimana dilansir dari laman Forbes, bahwa orang yang mempunyai tumpukannya di perut umumnya punya lemak viseral (lemak yang menempel pada beberapa bagian organ dalam tubuh) yang cukup banyak. Hal ini jauh lebih berbahaya dari pada tumpukan lemak di bawah kulit seperti di pinggang, paha, atau lengan.
Lemak Perut Bisa Sebabkan Racun Bagi Sistem Tubuh
Disebutkan oleh Samuel Dagogo-Jack, MD, dari American Diabetes Association, bahwa lemak di perut bisa menyebabkan racun bagi system kerja tubuh. Lemak-lemak ini mampu merangsang terbentuknya bahan kimia sitokin di dalam tubuh, sehingga bisa meningkatkan peluang penyakit jantung. Selain itu, hal ini juga membuat tubuh Anda menjadi kurang sensitive terhadap insulin sehingga menyebabkan terkena penyakit diabetes. Sitokin juga dapat menyebabkan peradangan yang bisa menimbulkan penyakit kanker. Tak berhenti sampai di situ, risiko kesehatan lain yang mungkin Anda terima yakni tekanan darah meningkat, stroke, bahkan sleep apnea.
Banyak orang yang takpedulidengantumpukanlemaknya, khususnya di bagianperut. Bahkan ada yang menganggap hal ini normal. Padahal, Anda semestinya harus waspada dan tahu apakah lemak tersebut bisa membahayakan atau tidak. Sebetulnya ada cara mudah untuk mengetahui apakah lemak di perut Anda itu berbahaya atau tidak. Untuk mengetahuinya, tidak memerlukan tes darah ataupun pemeriksaan laboratorium, yang dibutuhkan hanyalah alat ukur seperti pita meter yang bisa dilingkarkan pada perut Anda.
Ukuran lingkar pinggang normal bagi wanita adalah kurang dari 80 cm, sedangkan pada pria harus kurang dari 90 cm. Maka, saat ukuran pinggang Anda lebih dari angka tersebut, akan semakin besar bahaya yang dapat berakibat pada kesehatan.
Cara Mengatasinya
Jika Anda memilikinya yang berlebihan di perut, maka ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, Yaitu :
- Konsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mencegahnya di perut bertambah banyak. Selain itu, konsumsi makanan berserat tinggi seperti apel, wortel, dan makanan whole grain dapat membantu mengendalikan berat badan.
- Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan kemasan, karena makanan jenis ini mengandung lemak trans, gula, dan garam yang semuanya dapat menyebabkan lemak di sekitar perut.
- Rutin melakukan latihan fisik bisa sangat membantu dalam mengurangi atau mencegahnya perut. Misalnya Anda dapat melakukan latihan dasar pilates dan yoga untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot perut, selain itu latihan aerobic seperti bersepeda, berenang, dan berjalan kaki dapat memperbaiki kesehatan kardiovaskular dan mengurangi kemungkinan penyakit jantung.