Manfaat Puasa – Selama bulan Ramadhan kemarin, terdapat perubahan pola makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh orang yang berpuasa. Kondisi tersebut dapat menyebabkan perubahan metabolisme dalam tubuh, dan bisa memberikan efek terhadap kesehatan seseorang. Puasa Ramadhan dapat menyebabkan perubahan drastis gaya hidup selama 1 bulan. Sehingga, bisa mempengaruhi faktor risiko penyakit ini dan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner serta stroke.
Berbagai penelitian menunjukkan, bahwa manfaat puasa bagi jantung, terutama di bulan Ramadhan, dapat mempengaruhi berbagai faktor risiko di atas. Lantas manfaat apa saja yang bisa didapat dari berpuasa baginya? simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Empat Manfaat Puasa bagi Jantung:
Kadar Lemak Darah
Lemak merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakitini dan pembuluh darah. Lemak dapat menyusup ke dalam lapisan pembuluh darah yang rusak dan mengakibatkan aterosklerosis, yakni penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Nematy (2012 Ramadan Fasting: Do we need more evidence?) menyimpulkan, bahwa manfaat puasa yang pertama yakni terdapat perubahan dari profil lemak dan perbandingan lemak baik dan lemak jahat selama berpuasa di bulan Ramadhan.

Kadar kolesterol darah menurun dari 193,4±51 mg/dl menjadi 184,3±42 mg/dl setelah Ramadhan, begitu pula dengan kadar trigliserida yang menurun dari 4.5±1 mg/dl menjadi 3,9±1 mg/dl dan lemak jahat, yaitu LDL. Selain, itu didapatkan pula peningkatan dari lemak baik yaitu HDL setelah puasa Ramadhan.
Tekanan Darah Tinggi
Pada orang yang menderita tekanan darah tinggi, ia harus bekerja lebih keras dalam memompa darah dibanding dengan orang normal. Hal ini bisa menyebabkan ia mengalami kelelahan, dan dapat terjadi pembesaran serta penebalan ototnya, hingga berakibat terjadinya gagal jantung. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah otak pecah sehingga terjadi stroke hemoragik.
Selama bulan Ramadhan, terdapat penurunan tekanan darah pada orang yang berpuasa, yaitu penurunan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik, tidak terdapat penurunan berarti.
Insulin Dan Homosistein
Penelitian yang dilakukan oleh Shariatpanah menyebutkan, bahwa perubahan pola makan menjadi dua kali sehari selama bulan Ramadhan, mampu memperbaiki kondisi resistensi insulin pada penderita diabetes. Homosistein merupakan salah satu asam amino yang terdapat dalam tubuh, dan peningkatan homosistein darah merupakan salah satu faktor risiko seseorang terkena penyakit ini dan pembuluh darah. Walaupun tidak signifikan, namun terdapat penurunan kadar homosistein darah ketika seseorang menjalankan ibadah puasa.
Parameter Antropometri
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko bagi banyak penyakit metabolik. Penurunan berat badan dan indeks massa tubuh bisa ditemukan dan bisa tidak ditemukan pada orang yang berpuasa. Hal ini bisa dikarenakan oleh asupan kalori yang tidak menurun secara signifikan selama puasa.
Puasa Yang Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Puasa ramadhan aman untuk dilakukan bagi orang dengan penyakit ini, asalkan penyakit yang dideritanya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut. Makan secukupnya saja dan tidak melakukan “balas dendam” saat berbuka, akan membantu meringankan faktor risiko penyakit ini dan pembuluh darah.
Berbagai penelitian menunjukkan, bahwa manfaat puasa bagi jantung, terutama di bulan Ramadhan, dapat menurunkan risiko serangan penyakit ini selama 10 tahun seterusnya. Jadi dapat disimpulkan, bahwa puasa memberikan efek positif terhadap kesehatannya.