Nusantarasatu.id – Masyarakat, dihimbau oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi kegiatan di pusat keramaian dan jika bisa bekerja dari rumah (work from home). Himbauan tersebut dimaksudkan, untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19 varian Omicron yang lebih cepat menular. “ Jika Bapak, Ibu, dan saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak, sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian, dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home (WFH), lakukanlah kerja dari rumah. ” tegas Presiden dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, yang diikuti secara virtual dari Jakarta.
Bukan itu saja, dalam kesempatan ini Presiden Jokowi tutur meminta, supaya masyarakat tidak berpergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak. Ia menjelaskan, saat ini sedang terjadi tren peningkatan kasus penularan Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia. Untuk itu orang nomor satu di tanah air inipun meminta, agar masyarakat harus waspada namun tak perlu bereaksi berlebihan hingga menimbulkan ketakutan dan kepanikan.
Omicron Timbulkan Gejala Ringan, Masyarakat Jangan Gegabah
Lebih jauh Presiden Jokowi menjelaskan, sejumlah kajian dan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bila varian Omicron memiliki kemampuan yang lebih menular dibandingkan varian lainnya, namun gejalanya lebih ringan. “ Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. Tapi sekali lagi kita harus waspada. Jangan jemawa dan gegabah. ” tuturnya.
Untuk itu Jokowi mengingatkan masyarakat, untuk selalu berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. “ Saya tidak akan pernah bosan untuk mengingatkan agar selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan jangan lupa mencuci tangan. Intinya ikuti protokol kesehatan dengan disiplin. ” ucap Presiden Joko Widodo.
Pada hari Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan mengungkapkan, kasus Omicron di Indonesia bertambah menjadi 840 kasus berdasarkan data terakhir pada Senin (17/1/2022). ” Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron. ” terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi seraya merincikan, sebanyak 609 kasus Omicron terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri, 174 kasus transmisi lokal, dan 57 kasus masih diteliti sumber penularannya.