Nusantarasatu.id – Obat antivirus COVID-19 Molnupiravir ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan RI yang bekerja sama dengan PT Amarox Pharma Global, dapat diproduksi di dalam negeri mulai bulan April atau Mei 2022 mendatang. ” Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat antivirus seperti Favipiravir dan juga Molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut akan sangat membantu untuk penanganan Covid-19 ini. ” tegas Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Pernyataan tersebut diutarakan Menkes RI seusai meresmikan PT Amarox Pharma Global di kawasan Delta Silicon 3, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Kemudian dirinya menambahkan, bahwa pemerintah berupaya menjamin ketersediaan obat Covid-19 dalam negeri, khususnya dalam menghadapi gelombang lanjutan virus Covid-19. Seiring dengan hal itu lanjut Budi Gunadi, pemerintah menyiapkan obat antivirus baru antara lain molnupiravir dan paxlovid. Saat ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengamankan sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir yang sudah disiapkan oleh PT Amarox.
Dibutuhkan Ketersediaan Obat Covid-19 Guna bantu Tangani Pandemi
Pada kesempatan yang sama Budi Gunadi juga meminta agar PT Amarox juga bisa memproduksi Paxlovid untuk menghadapi pandemi berikutnya. Ia menjelaskan, Indonesia saat ini sedang dalam tahap masuk ke gelombang berikutnya varian Omicron. Sehingga, dibutuhkan ketersediaan obat Covid-19 guna membantu penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Dirinya menyebutkan, pengalaman saat terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, Indonesia mengalami kesulitan dari logistik pengiriman obat-obatan ke Indonesia. ” Ini jadi penting sekali kalau kita bisa memproduksi obat dalam negeri dan manufacturing-nya juga dibangun di sini. ” tutur Menkes RI.
Dalam kesempatan ini Budi Gunadi mengapresiasi keberadaan PT Amarox sebagai penyedia farmasi di Indonesia. Ia menjelaskan, kerja sama dengan PT Amarox dalam jangka pendek yakni untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19. Sementara untuk jangka menengah sambung Budi Gunadi, perusahaan ini bisa mendukung kemandirian obat dalam negeri. ” Diharapkan bahwa semua produk-produk yang kritikal bagi bangsa kita itu diproduksi di dalam negeri dan kita akan memastikan bahwa banyak perusahaan obat dan alat kesehatan di Indonesia sehingga kalau ada pandemi selanjutnya kita tidak bergantung kepada negara lain. ” pungkasnya.