Nusantarasatu.id – Kepada seluruh jajaran kepolisian, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengintruksikan untuk memperkuat peran pos pengamanan dan pos pelayanan pada momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Ia menambahkan, jika penguatan peran pos pelayanan serta pengamanan Natal dan Tahun Baru tersebut, dalam rangka mencegah peningkatan kasus positif Covid-19 serta antisipasi kemacetan akibat mobilitas masyarakat yang tinggi di musim libur. ” Saya wanti-wanti betul, bahwa seluruh jajaran rekan-rekan kapolres yang telah menyiapkan pos pengamanan dan pos pelayanan. ” ucap Sigit dalam keterangan pers Divisi Humas Polri saat mengecek Pos Terpadu Cikopo yang berlokasi di Ruas Tol Cipularang, Jawa Barat.
Saat melakukan pengecekan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri mengingatkan jajarannya terkait dua hal yang harus diantisipasi selama pengamanan Natal dan Tahun Baru. Dirinya menilai, bahwa pada momen Natal tahun ini berbeda, karena pemerintah memberlakukan pelonggaran. Sehingga sambungnya, masyarakat dapat beraktivitas lebih leluasa dibanding tahun sebelumnya. Dan tentu saja lanjut Sigit, kondisi ini berpotensi menimbulkan kemacetan.
Oleh karena itu Kapolri meminta jajarannya, agar melakukan upaya antisipasi terhadap kenaikan kasus Covid-19 yang saat ini tengah melandai.” Di sisi lain Covid-19 itu masih ada. Rekan-rekan mau tidak mau harus menghadapi dua masalah tersebut. ” imbuhnya.
Kapolri Minta Pelaksanaan Prokes Dilakukan Secara Ketat
Lebih jauh Listyo Sigit berpesan pada jajaran kepolisan, untuk melaksanakan penegakan protokol kesehatan secara ketat. Disamping untuk melindungi masyarakat dari penularan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi. ” Pengendalian Covid-19, betul-betul bisa kita pertahankan sampai setelah Natal dan Tahun Baru, nanti angkanya tetap stabil. ” tuturnya.
Iapun menegaskan, bila tidak ingin pengalaman melonjaknya kasus positif Covid-19 usai Natal tahun lalu teerulang. Untuk itu jelasnya, TNI-Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dihimbau tidak abai dalam hal penanganan dan pengendalian Covid-19. ” Pengalaman setelah Nataru ada kenaikan dua setengah kali lipat. Harapan kita jangan sampai setelah natal dan tahun baru, angka tersebut mengalami kejadian yang sama seperti tahun yang lalu. ” ujar Listyo Sigit.
Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, Polri menerjunkan sebanyak 177.212 personel.disamping itu, juga mendirikan 1.113 pos pelayanan dan 3.159 pos pengamanan di 34 polda. Jenderal bintang empat ini turut meminta jajarannya, memastikan pos pelayanan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi, pemeriksaan terhadap masyarakat yang perlu dilaksanakan swab antigen. Berikutnya, memasifkan aplikasi PeduliLindungi. ” Saya kira tadi sudah dilaporkan dan tentunya terkait dengan penegakan aturan prokes memang betul-betul kita harapkan untuk dilaksanakan dengan baik. ” kata Kapolri.
Pengecekan Pada Masyarakat Yang Gunakan PeduLindungi Masih Lemah
Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Indonesia tersebut menginginkan, agar semua upaya pencegahan dimasifkan di wilayah yang berpotensi tinggi terjadinya interaksi ataupun aktivitas dari masyarakat. Terutama provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan lokasi wisata. Penegakan protokol kesehatan (Prokes) terangnya, harus berjalan dengan ketat. Disamping itu, dirinya juga mengkritisi masih kurangnya potensi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah tempat. Meskipun telah terpasang barcode, namun kepastian pengecekan terhadap masyarakat yang mengakses dianggap masih lemah. ” Karena itu di setiap tempat dipasang aplikasi PeduliLindungi betul-betul ada petugas jaganya. ” tegasnya.
Hal itu dimaksudkan, supaya upaya warga yang status Covid-19 termonitor berwarna merah atau hitam, perlu dilakukan langkah-langkah lanjutan. pada pengecekan tersebut, petugas hendaknya kooperatif menanyakan warga yang belum divaksin, mengetahui alasannya, lalu mengarahkan warga ke gerai vaksin terdekat. ” Bagi warga yang termonitor warna hitam di aplikasi PeduliLindungi, yang ada kontak erat atau terkonfirmasi positif tentunya bagaimana kemudian didorong ke isolasi karantina sementara sebelum di geser ke rumah sakit rujukan. ” jelasnya.
Bukan itu saja, Kapolri Listyo Sigit juga mendapati adanya pos pengamanan dan pos pelayanan berada dekat dengan lokasi isolasi sementara. Kodisi ini tutur Sigit, dirasa mengkhawatirkan, karena berpotensi terjadi penularan Covid-19. Iapun meminta, supaya lokasi pos pengamanan dan pelayanan diatur ulang, sehingga yang menjalani isolasi dapat nyaman selama menjalani isolasi mandiri. ” Ini tolong diatur dan diperbaiki. Sehingga kemudian yang diisolasi tentunya harus lebih aman dan tertutup. Sehingga tidak ada potensi terjadi kontak erat atau menular yang lain. ” pungkasnya.