Nusantarasatu Kesehatan – Disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil, bahwa kasus Covid-19 varian Omicron di wilayahnya, sejauh ini masih terkendali. Dan dari 33 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron lanjut Ridwan Kamil, 31 pasien Jabar di antaranya sudah dinyatakan sembuh. ” Omicron di Jabar sampai sekarang masih terkendali. Dari 33 kasus terkonfirmasi, 31 pasien sudah sembuh. Sisa, dua masih dirawat di BPSDM. Jadi asumsinya, Omicron itu cepat menular dan cepat juga sembuhnya, rata-rata 3 sampai 4 hari. ” ucap Ridwan Kamil usai menghadiri Rapat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung.
Sedangkan untuk kasus harian Covid-19 di Jawa Barat sendiri, hingga kemarin tercatat bertambah 409 kasus. Dijelaskan oleh Gubernur Ridwan Kamil, bahwa 409 kasus itu adalah bukan varian Omicron. ” Jadi kasus harian yang naik di Jabar masih kami asumsikan varian non-Omicron. Artinya, masih Delta atau varian yang sebelumnya. ” imbuhnya.
Sementara transmisi tertinggi Covid-19 lanjutnya, masih berada di wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi). Selannjutnya terkait tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari tahun ini, kondisinya jauh lebih baik jika dibandingkan bulan Januari tahun sebelumnya. Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari 2021, mencapai 40 persen, sementara bulan ini walaupun ada peningkatan, masih di angka 7 persen. ” Artinya vaksinasi berhasil memutus rantai penularan karena tahun lalu vaksinasi belum dilaksanakan,” ucap Kang Emil. Sekarang diyakini virus beredar, tapi tidak masuk ke tubuh yang rata-rata sudah divaksinasi. ” tuturnya.
Cakupan Vaksinasi di Jawa Barat Capai 180 Ribu Dosis Per Hari
Dan pada hari Selasa kemarin, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jabar, sudah mencapai angka 86 persen, dan 76 persen untuk dosis kedua. Adapun rata-rata penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar, mencapai angka 180.000 dosis per hari. Oleh karenanya orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jabar tersebut optimistis, jika vaksinasi dosis pertama akan tuntas 100 persen pada akhir Februari 2022. ” Kira-kira akhir Februari kita bisa 100 persen untuk dosis 1, dan dosis 2-nya rata-rata selisihnya 10 persen. ” tegas Ridwan Kamil.
Kemudian untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), sampai saat ini Pemda Jabar masih tetap memberlakukan 100 persen PTM. Dimana hal itu sudah sesuai dengan kajian terukur dan akan dibarengi dengan pengetesan secara acak. ” PTM tetap dilaksanakan 100 persen karena kita mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang terukur termasuk mengetes secara acak di sekolah yang sampai saat ini belum ditemukan kasus yang mengkhawatirkan. ” terangnya.
Dan untuk kebijakan bekerja dari rumah (work from home, WFH) disesuaikan dengan level PPKM di setiap daerah. Saat ini 10 daerah di Jabar ada di PPKM level 1, sedangkan sisanya sebanyak 17 daerah menerapkan PPKM level 2. ” Ketika mayoritas level 1 tentunya tidak perlu WFH karena situasinya kondusif, tapi kalau ada level 2 mau ke level 3, maka WFH akan diberlakukan lagi. ” ujarnya.
Lebih jauh dirinya tidak berhenti menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas. Kewaspadaan dari seluruh pihak sambungnya , sangat penting. ” Tak usah terlalu khawatir. Yang penting waspada saja, lakukan prokes ketat karena hidup harus tetap produktif. ” pungkasnya.