Nusantarasatu.id – Pasca ditemukannya pasien Covid-19 varian Omicron Terdeteksi di Jawa Timur, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, meminta agar warga masyarakat disana untuk memperketat protokol kesehatan. ” Kami mendorong masyarakat di daerah Jatim dan sekitarnya, agar meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan. Serta membatasi mobilitas mengingat kasus Omicron penularannya cukup cepat. ” ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet tersebut dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.

Selain itu, dirinya juga meminta agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan adanya deteksi Covid-19 varian Omicron itu. Lebih jauh dirinya mendorong, supaya tim satuan tugas penanggulangan Covid-19 daerah Jawa Timur, untuk segera melakukan tindakan pencegahan dengan mengkarantina pasien yang terdeteksi positif Omicron.
Bukan itu saja, iapun mendesak agar terus dilakukan peningkatan testing dan tracing terhadap orang yang terlibat kontak. ” Saya minta pemerintah provinsi Jatim untuk menggencarkan dan memperluas testing serta tracing terhadap mereka yang melakukan kontak erat. Hal ini diperlukan sebagai upaya deteksi dini disamping mencegah terjadinya penularan lokal hingga lonjakan kasus akibat varian Omicron. ” imbuhnya.
Pemprov Jawa Timur Diminta Jaga Tingkat Penularan Dibawah Satu Persen
Lebih jauh Ketua MPR RI meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk terus menjaga tingkat penularan agar bertahan dibawah satu persen. Sekaligus terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 hingga dosis lengkap guna membentuk kekebalan kelompok. Tidak lupa dirinya mengingatkan, tentang pentingnya vaksinasi sebagai salah satu cara untuk mencegah penularan Omicron, disamping sebagai salah satu intervensi dalam menekan penyebaran Covid-19.
Untuk itu sambung Bamsoet, dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak, dalam hal ini masyarakat bersama-sama pemerintah, agar berupaya sekuat tenaga guna mencegah varian Omicron tidak meluas ke daerah-daerah lainnya. Yaitu dengan melakukan kembali penerapan kebijakan PPKM secara ketat dan tegas untuk mempertahankan status kasus aktif biar tetap rendah. Sebagaimana diketahui, kasus varian Omicron di Surabaya terdeteksi pasca-penderita berlibur di Bali. Sampai hari Minggu (2/1/2022), ada dua orang terdeteksi namun kondisinya orang tanpa gejala.