Pantai Lampu’uk, Eksotisnya Keindahan Alam Di Aceh

Imam Burhannudin

Updated on:

Nusantarasatu.id – Setelah terjadinya peristiwa tsunami yang meluluhlantakkan sebagian wilayah Aceh, publik dihebohkan dengan sebuah masjid yang tetap berdiri tegak di tengah-tengah reruntuhan bangunan yang ada di sekitarnya. Ternyata area masjid tersebut tidak jauh dari pantai indah yang memanjakan mata. Pantai tersebut dinamakan Pantai Lampu’uk yang sangat terkenal di wilayah Aceh Besar. Airnya yang terlihat biru kehijauan ditambah dengan pepohonan pinus yang tumbuh di sekitar tepi pantai, menambah keindahan dan keunikan pantai yang terletak di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.

Pantai Lampu’uk ini memiliki garis pantai sepanjang 5 kilometer yang membentuk sebuah teluk kecil. Gulungan ombak di pantai ini cukup besar namun tetap bersahabat, sehingga cocok bagi pecinta surfing (berselencar). Bukan hanya untuk berselancar saja, tetapi wisatawan juga dapat menikmati fasilitas lainnya seperti banana boat, dan padang golf yang berada di kawasan pantai.

Kebun Pinus dan Hamparan Pantai Terlihat Berdampingan

Keberadaan padang golf di area pantai, merupakan hal langka bagi sebuah pantai di Nusantara. Maka tidaklah heran apabila Pantai Lampu’uk banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Pada dasarnya, suasana pantai yang telah dijadikan objek wisata ini, jauh dari rimbunnya pohon. Namun suasana di pantai ini berbeda, kebun pinus dan hamparan pantai terilhat seolah berdampingan, sehingga menambah keindahan dan keunikan tersendiri bagi objek wisata yang ada di ujung Sumatera.

Untuk pengunjung yang ingin menginap, di sekitar pantai tepatnya di area pepohonan pinus, berdiri banyak penginapan untuk para wisatawan. Namun uniknya ada juga penginapan di lereng bukit, posisi penginapan ini tepat bersandar dengan lereng tersebut. Maka bagi Anda yang ingin merasakan panorama pantai menjelang terbenamnya matahari, penginapan ini sangat cocok untuk Anda sewa. Tidak hanya bukit dan tebing, keunikan lainnya dari obyek wisata ini yaitu, tidak jauh dari area pantai terdapat danau mini. Tidak sedikit pengunjung yang datang, karena ingin merasakan sensasi berjemur, berenang, menyelam dan berlayar dengan sampan di pantai yang dikenal dengan pasirnya yang putih.

Ada Area Yang Dilarang Untuk Berenang

Meski banyak yang berenang dan menyelam serta berselancar, namun ada area tertentu yang dilarang untuk dilakukan aktivitas renang, karena gulungan ombaknya dianggap dapat membahayakan pengunjung. Oleh karena itu, bagi yang ingin merasakan sensasi berenang di pantai ini, terlebih dahulu sebaiknya mencari informasi area aman kepada petugas penjaga pantai. Meski diperbolehkan berenang, namun harus tetap menutup aurat karena hal ini telah menjadi aturan Pemerintah Daerah setempat.

Sementara itu, untuk pengunjung yang hobi memancing, maka di pantai ini cocok untuk merealisasikan penangkapan ikan dengan kail dan joran. Beraneka ragam ikan terdapat di pantai yang penyimpan pesona keindahan alam di Aceh Besar ini. Maka tidak ada salahnya untuk membawa joran dan perlengkapan memancing lainnya manakala berkunjung kesini. Tidak jauh dari kawasan pantai, terdapat Masjid Rahmatullah yang pada 2004 silam banyak menarik perhatian publik. Sebab, pada saat itu hampir seluruh bangunan yang ada di sekitarnya, rata dengan dengan tanah, sementara tempat ibadah inilah yang tetap berdiri kokoh atas perlindungan Allah SWT.

Meski ada beberapa bagian masjid yang rusak pasca tsunami, namun kerusakan tersebut telah direnovasi. Tetapi ada beberapa komponen bangunan yang dibiarkan begitu saja untuk mengenang peristiwa tsunami 14 tahun silam. Manakala Anda dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi masjid ini, dapat dirasakan dahsyatnya terpaan tsunami yang menghantam sebagian wilayah Aceh. Sebab banyak bukti yang tersimpan dari peristiwa besar tersebut di area ini.

Sedangkan terkait dengan kuliner yang dijajakan di sekitar pantai, banyak seafood yang dijual di beberapa gazebo yang dikelola oleh otoritas terkait. Olahan ikan laut yang dijual tidak lepas dari perpaduan rempah nusantara dan lekat dengan cita rasa masayakat khas Aceh.Jarak lokasi pantai dengan kota Banda Aceh sekitara 20 kilometer. Dari Kota Banda Aceh dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dalam waktu kurang dari 20 menit. Apabila naik angkutan umum, jurusan Banda Aceh-Lhoknga maka perjalanan ditempuh dalam kurun waktu kurang lebih 35 menit.

Leave a Comment