Nusantarasatu.id – MenKo Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, jika dirinya optimis pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional didukung laju pertumbuhan positif dan resiliensi berbagai sektor. “ Kondisi yang membaik ini telah membuat ekonomi tumbuh positif sebesar 3,51 persen (yoy) di triwulan III-2021. Optimisme terhadap peningkatan perekonomian juga didukung dari sisi demand maupun supply. ” tegas Airlangga dalam acara CEO Networking 2021 yang dilangsungkan secara virtual.
Sektor Industri Pengolahan, Pedagang Besar dan Eceran Tumbuh Positif
Sementara pada sisi demand sambung Airlangga, Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi kontributor utama pada sektor perekonomian, dan terus terjaga pada pertumbuhan positif. Begitu juga dengan sisi supply, di mana berbagai sektor tumbuh positif dan memiliki resiliensi baik di tengah pandemi Covid-19. Adapun sektor yang tumbuh positif diantaranya yakni Sektor Industri Pengolahan, Pedagang Besar dan Eceran, Pertambangan, dan Pertanian.
Saat memasuki triwulan IV-2021 kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, berbagai indikator utama telah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik. Sedangkan untuk aktivitas manufaktur jelasnya, telah kembali ke level ekspansif dan terus meningkat ke level tertinggi sejak bulan April 2011, yaitu mencapai angka 57,2. Kemudian, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga menunjukkan perbaikan signifikan hingga ke level optimis sebesar 113,4. “ Sejalan dengan konsistensi penurunan kasus harian COVID-19 yang diiringi pelonggaran PPKM lebih luas, indikator lainnya diperkirakan juga akan mulai kembali menguat di triwulan IV-2021. ” tuturnya.
Kinerja Ekspor RI Meningkat Signifikan di Bulan Oktober 2021
Disamping itu, perbaikan di sektor riill juga didukung oleh perbaikan di sektor eksternal. Pemulihan permintaan global dan meningkatnya harga komoditas global jelas Airlangga, telah mendorong berlanjutnya surplus neraca perdagangan RI sampai 18 bulan berturut-turut, dengan akumulasi surplus sepanjang tahun 2021 mencapai angka 30,8 miliar dolar AS. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat kinerja ekspor Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada bulan Oktober 2021 yang mencapai sebesar 22,03 miliar dolar AS.
“ Komitmen pemerintah dalam mengendalikan pandemi juga memberikan sentimen positif di pasar keuangan. IHSG terus menunjukkan perbaikan hingga mencapai level 6.651 per 12 November 2021, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Nilai tukar rupiah juga telah kembali mendekati ke level sebelum pandemi, di level 14.236 per dolar AS per 12 November 2021. ” ungkapnya.
Forum G20 Dorong Peningkatan Investasi dan Perdagangan Internasional
Dan bukan hanya itu, pemerintah juga selalu mendorong kerja sama internasional lewat sejumlah forum, salah satunya melalui Presidensi G20 Indonesia serta COP26. Adapun Forum G20 akan mendorong peningkatan investasi dan perdagangan internasional, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi RI. Sedangkan Forum COP26, akan mendorong penciptaan ekonomi hijau (rendah emisi karbon) yang berkelanjutan.
“ Koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholders akan terus ditingkatkan agar momentum pemulihan dapat terjaga. Saya berharap seluruh pihak di industri pasar modal Indonesia juga dapat meningkatkan kontribusinya sebagai sarana alternatif pembiayaan pembangunan ekonomi sehingga dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. ” pungkasnya.