Investasi Nusantara – Guna membahas upaya peningkatan investasi di Papua Barat, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) se-Papua Barat. Dalam Rapat yang digelar di Manokwari, Papua Barat tersebut, dirinya mengingatkan agar setiap investor yang masuk ke Papua, wajib berkolaborasi dengan pengusaha lokal serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Papua.
Tarik Investor Besar Sebagai Lokomotif Guna Tingkatkan Investasi di Papua Barat
Sehingga terang Bahlil Lahadalia, dapat tercipta titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah. ” Saya prihatin melihat kontraksi pertumbuhan Papua Barat. Hal ini menunjukkan kurangnya investasi masuk ke Papua. Membangun ekonomi wilayah itu seperti kereta api. Perlu lokomotif dan gerbong. Kita harus tarik investor besar dulu sebagai lokomotif, baru tarik pengusaha lokal dan UMKM sebagai gerbongnya. ” ucap Menteri Bahlil sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta.
Adapun kegiatan Rakornis tersebut dihadiri sebanyak 12 Bupati dan satu Walikota di Provinsi Papua Barat serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Papua Barat. Pada kesempatan ini, Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melaporkan, bila pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada kuartal I tahun 2022, mengalami kontraksi sebesar -1,01 persen. Kondisi itu jelas Gubernur, menyebabkan angka pengangguran mengalami kenaikan sebesar 5,84 persen dengan tingkat kemiskinan menempati peringkat 10 dari 34 provinsi di Indonesia. ” Salah satu penyebab kontraksi ini adalah masih banyak pelaku usaha yang belum patuh menjalankan kewajibannya. Mungkin karena belum ada sanksi. ” tuturnya.
Gubernur Harap Ada Pembangunan Fasilitas Yang Bisa Dorong Investasi di Papua Barat
Lebih jauh Paulus pun meminta arahan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM terkait pemberian sanksi bagi para pelaku usaha yang tidak melakukan kewajiban. Selain itu, Gubernur Papua Barat turut mengharapkan, adanya pembangunan energi listrik, transportasi, dan telekomunikasi yang mampu mendorong investasi di Papua Barat serta membangun program-program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga dapat menekan tingkat pengangguran di Papua Barat.
Dan sebagai tindaklanjut dari keinginan Paulus Waterpauw tersebut, Bahlil pun mengaku akan melakukan rapat koordinasi antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Perhubungan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Gubernur Papua Barat, dan bupati/walikota di Provinsi Papua Barat untuk membahas lebih lanjut perihal pengembangan investasi di Papua Barat.
Sementara itu, merujuk dari data Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun 2021 di Provinsi Papua Barat tercatat sebesar Rp635,6 miliar. Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 32,5 juta dolar AS. Khusus untuk PMA, telah terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 206,6 persen dibanding tahun 2020 lalu yang tercatat sebesar 10,6 juta dolar AS.
Jelajah Nusantarasatu
aa lanyalla mahmud mattalitti Agus Gumiwang Kartasasmita Airlangga Hartarto bali Basuki Hadimuljono Budi Gunadi Sadikin Budi Karya Sumadi BUMN cantik Cara Merawat Covid covid-19 Destinasi DPR ekonomi Erick Thohir Fashion foto fotografi G20 Ganjar Pranowo IKN Nusantara Infrastruktur Jawa Timur Johnny G.Plate Joko Widodo Kesehatan Khofifah Indar Parawansa Kuliner Luhut Binsar Pandjaitan Maruf Amin nusantara Nutrisi Olahraga omicron padu padan Parekraf Partai Golongan Karya Presidensi G20 Puan Maharani Resep Sandiaga Uno spot Sri Mulyani Teten Masduki tips tips fotografi UMKM Wiku Adisasmito Zainudin Amali