Ditegaskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, jika pihaknya terus berupaya dan melakukan upaya antisipasi penyakit hepatitis akut yang hingga kini masih belum diketahui pasti penyebabnya. ” Saat ini kasus Covid-19 terus menurun, namun yang perlu di antisipasi juga saat ini adalah penyakit hepatitis akut. ” tutur Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak.
Pada kesempatan yang sama dirinya juga menambahkan, bila sampai saat ini belum ada laporan yang signifikan terhadap penyakit hepatitis ini yang terjadi di Pontianak. Edi Rusdi pun mengungkapkan, jika jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak terus melakukan pemantauan terhadap kasus-kasus penyakit hepatitis ini yang terjadi di masyarakat.
Khususnya sambung Edi, di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Pontianak. ” Kami juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar untuk memantau masyarakat yang datang berobat dan melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap penyakit hepatitis akut tersebut. ” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemerintahan Kota Pontianak tersebut.
Masa Inflamasi Pada Penyakit Hepatitis Akut Berlangsung Kurang Dari 6 Bulan
Adapun penyakit hepatitis akut adalah kondisi peradangan atau inflamasi akut yang menyerang parenkim atau sel hepatosit pada hati. Sedangkan masa inflamasi atau kerusakan sel hati itu sendiri berlangsung selama kurang dari enam bulan. Sementara itu, orang yang tertular virus tersebut mempunyai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Sedangkan pada gejala lanjutan yang lebih berat, akan menunjukkan tanda seperti warna kulit dan mata menguning.
Penyakit hepatitis akut sendiri bisa terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis (Hepatitis A, B, C, D, dan E). Disamping itu, juga bisa diakibatkan oleh virus non hepatitis, seperti virus Epstein-Barr (EBV), Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV), Coxsackievirus, Adenovirus, Dengue dan Covid-19, serta oleh bakteri, jamur dan parasit. Disamping itu, penyebab penyakit hepatitis akut juga bisa bersifat non infeksi virus, seperti karena konsumsi alkohol, obat atau racun, autoimun, penyakit saluran hati dan turunan kehamilan.