Nusantarasatu.id – Adanya peningkatan peran Indonesia secara regional dan global melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, diinginkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menambahkan, jika Presidensi G20 bukan saja menjadi ajang showcase atau unjuk kemajuan sosial ekonomi Indonesia, namun juga menjadi ajang pengenalan budaya Nusantara kepada dunia. ” Dalam pandangan saya, Indonesia sebagai negara tuan rumah G20 menyiratkan bahwa kita ingin meningkatkan pengakuan, pengaruh, dan kekuatan secara global, tapi di sisi lain mereka (negara mitra) juga menunggu peningkatan peran regional dan global kita. ” ucap Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/11/2021).
Kemudian iapun menjelaskan, dengan menjadi negara tuan rumah dalam Presidensi G20 yang akan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang, dapat memainkan peran penting dalam pemulihan pascapandemi Covid-19 di Indonesia. ” Kita harus memanfaatkan momentum untuk membuka potensi Indonesia dan mempromosikan kemajuan pembangunan kita ke dunia. ” tegasnya.
Indonesia Akan Tunjukkan Inisiatif Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Adapun sejumlah hal yang akan jadi fokus pemerintah Indonesia saat ini, yaitu mencakup beberapa sektor yang terdampak pandemi Covid-19, seperti sektor pariwisata dan usaha mikro-kecil-menengah (UMKM). Bukan itu saja, Indonesia juga akan menunjukkan inisiatifnya menuju pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang telah disepakati bersama dalam Perjanjian Paris, seperti transisi energi dan penggunaan kendaraan listrik. Namun begitu dirinya mengingatkan, bahwa inisiatif tersebut tidaklah cukup. ” Mengikuti promosi apa yang telah kita lakukan, kita juga harus mampu menangkap minat global yang meningkat untuk berinvestasi di Indonesia dengan menciptakan peluang investasi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional. ” tutur Luhut.
Kegiatan Presidensi G20 sendiri akan dimulai secara resmi pada tanggal 1 Desember 2021 setelah menerima keketuaan G20 tahun 2021 dari Italia tanggal 31 Oktober 2021 yang lalu. Dengan mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’, diharapkan G20 mampu menjadi forum yang dapat menyelesaikan kondisi ketidakseimbangan Indonesia dan dunia akibat pandemi Covid-19.
Rangkaian Acara Presidensi G20 Akan Diadakan di 19 Kota
Merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2021, nantinya terdapat sejumlah kegiatan dari Presidensi G20, mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, persiapan pertemuan multitier, hingga G20 acara sampingan (side events). Sementara itu, rangkaian acara G20 akan diadakan di 19 kota dengan 150 pertemuan dan diperkirakan dihadiri oleh 20.988 delegasi. Meskipun hanya diikuti oleh 20 negara, namun seluruh negara tersebut telah menyumbang 80 persen dari total Produk Domestik Bruto di dunia.
Sehingga dengan begitu, G20 dinilai akan menguatkan sektor perekonomian, seperti melalui bidang perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, agrikultur, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia dan Sustainable Development Goals. Sedangkan tujuan utama diadakannya side events, yakni untuk memastikan bila anggota G20 dapat memperoleh pemahaman yang jelas dan komprehensif tentang agenda prioritas KTT G20.