Nusantarasatu.id – Disebutkan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto, perlu adanya tim investigasi yang melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait insiden kebakaran hebat yang kembali terjadi di area Kilang Pertamina Cilacap. “ Perlu tim investigasi yang dibentuk khusus, mengingat kejadian kebakaran kilang ini sudah sering terjadi. ” tegas Rofik Hananto dalam rilis yang diterima di Jakarta.
Ia berpendapat, jika tim investigasi juga perlu meminta pertanggungjawaban kepada korban yang terdampak dari kasus kebakaran kilang minyak di Cilacap tersebut. Ia menilai bahwa insiden terbakarnya tangki kilang yang terus berulang dalam waktu berdekatan itu, memberikan kesan tidak ada keseriusan dan pembelajaran yang didapatkan atas kejadian sebelumnya.
Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap Bisa Berdampak Pada Pembangunan Kilang Baru
Lebih jauh ia mengatakan, hal ini bisa berdampak pada proses upaya pemerintah membangun kilang baru. “ Sekian banyak proyek baru kilang minyak banyak yang tertunda, sementara kilang yang eksisting mengalami kebakaran. Semua ini menambah panjang daftar problem dalam sistem energi kita. ” tutur anggota legislatif dari PKS ini.
Dalam kesempatan yang sama ia menyampaikan, bila problem sistem energi Indonesia antara lain ketergantungan yang semakin besar pada impor, lifting minyak yang terus menurun serta konsumsi BBM yang terus meningkat. “ Akses masyarakat terhadap BBM sangatlah penting, pemerintah kali ini harus benar-benar menuntaskan masalah kebakaran ini. ” imbuhnya.
Sebelum kasus kebakaran kilang minyak Cilacap sambung Rofiq, sebelumnya juga pernah terjadi kasus yang sama di kilang minyak Balongan, Indramayu pada tanggal 29 Maret 2021 lalu. Sebagaimana diberitakan, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan, bahwa insiden kebakaran yang terjadi di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, tidak berpengaruh terhadap produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kilang tersebut. ” Dipastikan dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi jadi tidak ada shutdown, sehingga tidak berpengaruh terhadap produksi. ” terang Dirut Pertamina Nicke Widyawati dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta.