Nusantara Satu Ketenagakerjaan – Sebagai salah satu dukungan terhadap Program Kartu Prakerja, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sektor industri. “ Kami meminimalkan kesenjangan antara persyaratan tenaga kerja industri dan skill tenaga kerja. Salah satu upayanya melalui pelaksanaan Program Diklat 3 in 1 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan industri. ” tegas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan.
Pada Program Diklat 3 in 1 tersebut terang Arus Gunawan, disamping memperoleh pelatihan, peserta juga akan memperoleh sertifikat kompetensi dan langsung ditempatkan kerja. “ Bahkan, sikap dan karakter peserta akan dibentuk sebelum nantinya terjun di dunia industri. ” tuturnya.
Kemenperin Apresiasi Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tingkatkan Kompetensi
Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenperin turut memberikan apresiasinya atas pelaksanaan Program Kartu Prakerja sebagai peningkatan kompetensi (skilling, upskilling, dan reskilling) angkatan kerja di Indonesia. “ Program Kartu Prakerja bersinergi dengan berbagai lembaga pelatihan terkurasi dalam menyediakan lebih dari 1000 jenis pelatihan di berbagai bidang sejak tahun 2020. “ ucapnya.
Dan untuk mengakselerasi visi yang sama dalam meningkatkan kompetensi SDM, BPSDMI Kemenperin pun melakukan kerjasama dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dengan menyelenggarakan pelatihan soft skill team work di Industri. “ Jadi pelatihan soft skill ini dapat menjadi bekal utama bagi para calon tenaga kerja dalam membangun kerja tim yang lebih efektif, produktif, dan solid, demi mendukung produktivitas kerja dan memberi dampak baik bagi perusahaan tempat bekerjanya nanti, khususnya di sektor industri. ” imbuhnya.
Pelatihan itu sendiri sudah dilaksanakan pada tanggal 5 November 2022 lalu secara hibrid, yang diikuti lebih dari 300 peserta dan tersebar di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) se-Indonesia. Sedangkan khusus peserta yang berasal dari Jakarta, hadir secara fisik. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan dunia pendidikan sambung Arus, sejalan dengan tujuan masing-masing institusi, yakni menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan mempunyai daya saing di dunia kerja. Selain itu juga punya visi BDI yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.
Kolaborasi Pemerintah dan Sejumlah Pihak Sangat Nyata di Program
Sementara itu disampaikan oleh Direktur MPPKP Kurniasih Suditomo, jika kolaborasi antara pemerintah, swasta, dunia pendidikan, juga dunia industri tersebut, sangat nyata di Program Kartu Prakerja. ” Tentunya hal ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi para peserta di dunia industri serta menambah keterampilan dari pelatihan yang didapatkan selama mengikuti Diklat 3 in 1. ” pungkasnya.
Sedangkan yang menjadi fokus pelatihan Diklat 3 in 1 yang tersebar di seluruh BDI Kemenperin, antara lain sewing operator, assembling operator alas kaki. Kemduian, ada juga pelatihan pembuatan batik tulis, game programmer, operator produksi olahan makanan, pembuatan batik cap, serta aneka olahan rumput laut.