Nusantara Satu Parekraf – Disampaikan oleh Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam, terdapat lima tema prioritas yang diusung pada Program Matching Fund Kedaireka 2022, yaitu ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, kemandirian kesehatan, dan pariwisata. “ Kolaborasi perguruan tinggi dan industri dengan Kedaireka, diharapkan akan melahirkan inovasi. Begitu juga dengan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi. ” ucapnya.
Iapun turut menyebutkan, jika kolaborasi dan juga sinergi inovasi pentahelix yang menjadi semangat Kampus Merdeka, memberikan dampak pada pembangunan ekonomi dan kedaulatan bangsa. Adapun tema Ekonomi hijau sambungnya, mencakup pertanian berkelanjutan, konservasi sumber daya, energi terbarukan. Sedangkan ekonomi biru, meliputi budidaya dan pengelolaan sumber daya laut dan pengembangan teknologi pengelolaan sumber daya laut. Lalu ekonomi digital, berupa pengembangan industri gim dan animasi, pembuatan dan pengembangan layanan berbasis teknologi bagi para pelaku UMKM.
Program Matching Fund Kedaireka 2022 Dukung Pengembangan 5 DPSP
Pada kesempatan yang sama Prof Nizam menambahkan, untuk tema kemandirian kesehatan, yakni meliputi pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal serta penanganan permasalahan stunting. Sementara untuk tema pariwisata jelasnya, mencakup pengembangan dukungan program wisata di lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), pengembangan platform dan database untuk melakukan kurasi budaya. “ Melalui tema-tema ini, perguruan tinggi dan mitra industri di Tanah Air diberi kesempatan berkolaborasi untuk dapat menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat. ” terang Nizam.
Sejak dibukanya pendaftaran pada 2022, selama tujuh bulan Kedaireka berhasil mengumpulkan sebanyak 5.407 proposal reka cipta dari 509 perguruan tinggi, 27.184 dosen serta 143.683 mahasiswa. Sebagai informasi, Program Matching Fund Kedaireka merupakan program pendanaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Dimana salah satu tujuannya adalah untuk bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.