Nusantarasatu.id – Sistem politik Indonesia, dinilai oleh Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, telah mengalami kemajuan sejak era reformasi yang terjadi 20 tahun lalu. Muhaimin menuturkan, bila kemajuan tersebut salah satunya terlihat pada seleksi alam yang dialami partai politik, yaitu alat ukur partai politik yang berhak eksis adalah saat mendapat dukungan kuat dari masyarakat.
” Kondisi sekarang dengan sembilan partai politik ideal dibanding dulu saat Orde Baru cuma tiga partai politik. Kenapa? Karena masyarakat kita memiliki latar belakang bermacam-macam, primordialitas kelompok masih tinggi tidak bisa disederhanakan dalam dua atau tiga partai politik saja. ” ucap Muhaimin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dalam keterangannya, di Jakarta.
Ketika membuka secara resmi Musyawarah Cabang DPC PKB se-Bangka Belitung secara virtual, Muhaimin mengungkapkan, bahwa efektivitas demokrasi dapat terwujud jika partai politik mampu mengutus perwakilan yang akuntabel dan dapat dikendalikan oleh ideologi masing-masing partai. Hal tersebut dinilainya sebagai kesempatan emas bagi PKB sebagai partai yang memiliki ideologi kuat, berkarakter nasionalis-religius serta tren elektabilitas yang terus naik. “ Kesempatan emas yang dimaksud adalah PKB punya kelengkapan syarat ideologi di antara partai-partai politik yang lain. Di sisi yang lain kita juga punya background nasionalisme yang kuat dan kokoh. ” tuturnya.
Perjuangan PKB Yang Fleksibel dan Bisa Diterima Semua Kalangan
Lebih lanjut dirinya menambahkan, bila kesempatan emas lainnya juga terbukti dari kiprah perjuangan PKB yang fleksibel dan mudah diterima semua kalangan. Dikatakan olehnya, kiprah perjuangan dengan model tersebut harus dipertahankan dan dikembangkan di tengah masyarakat.
Muhaimin menilai, dengan latar belakang ideologi yang kuat serta kiprah perjuangan PKB yang masif dan mudah diterima oleh seluruh kalangan, ia mendorong seluruh kader dan pengurus untuk mengajak masyarakat sebanyak mungkin bergabung dengan PKB. “ Ajak masyarakat untuk bergabung dengan PKB, sampaikan kepada masyarakat jangan menyia-nyiakan hak pilih. Menyia-nyiakan hak pilih itu adalah ketika mereka memilih partai yang hampir bisa dipastikan tidak akan lolos (pemilu). ” imbuhnya.
Bukan itu saja, ia juga mendorong kader dan pengurus PKB untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat demi mewujudkan kemaslahatan umum. Hal tersebut sambung Muhaimin, karena PKB merupakan partai yang mewakili latar belakang keumatan dan keislaman mengakar kuat. Sehingga, harus bisa terus diingatkan kepada public, bahwa pada dasarnya PKB adalah partai Islam dengan jumlah pemilih terbesar.